Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thamrin City, Tempat Rujukan Busana Lebaran

Kompas.com - 09/07/2015, 15:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS - Berpenampilan yang pas dan segar tentu menjadi harapan banyak orang saat merayakan hari istimewa, seperti Idul Fitri. Thamrin City bisa menjadi salah satu tempat rujukan para pencari busana untuk berlebaran. Banyak baju dirancang langsung penjualnya, bahkan ada yang menerima pesanan.

Pusat perbelanjaan yang terletak di pusat kota Jakarta ini beken sebagai tempat belanja busana muslim dan batik. Busana yang sedang menjadi tren dengan mudah dijumpai di sini.

Tidak hanya busana dengan model baru yang menjadi daya tarik Thamrin City. Harga barang yang relatif terjangkau membuat tempat ini juga menjadi rujukan bagi para penjual pakaian di banyak daerah.

 Sebentar saja menyelusuri lantai dasar mal itu, segera terlihat produk busana baru yang menawan. Busana yang muncul di Thamrin City sering kali ”mendahului” mode di tempat lain, bahkan sering dijadikan acuan di tempat lain.

Salah satu yang membuat Thamrin City menjadi kiblat pencinta mode cantik dengan harga miring adalah banyaknya pemilik toko yang merancang sendiri pakaian mereka. Jumlah setiap produk rancangan pemilik toko juga tidak terlalu banyak. Dengan demikian, pakaian yang dijual tidak pasaran.

”Kalau mau Lebaran, saya desain sendiri kaftan khusus. Kali ini, kaftan berbahan sifon yang dipadu dengan brokat pada bagian depan. Jenis pakaian ini diminati banyak orang sehingga laris manis sejak beberapa bulan lalu,” kata Ny Upik, yang menggunakan merek Nefertiti untuk pakaian buatannya.

Selain kaftan, dia juga merancang sejumlah blus panjang yang bisa dipadukan dengan rok panjang di hari raya. Blus linen ini dibuat dengan kerah berdiri dengan renda prada.

Di toko lain, model pakaian dari mancanegara juga tersedia. Salah satunya adalah pakaian yang terinspirasi dari busana India. Pakaian yang kaya payet di bagian depan dan lengan juga menginspirasi pakaian Lebaran kali ini. Banyak baju panjang dengan warna cerah yang mengambil model India.

Rok panjang plisket juga kembali tren. Motifnya beragam, terutama batik. Kain yang digunakan umumnya kain yang mengilap dengan warna-warna cerah. Rok ini bisa dipadukan dengan blus lengan panjang polos yang berwarna senada.

Kerancang

Model pakaian lain yang juga baru di masa Lebaran kali ini adalah model kerancang atau model bordir jaring kecil-kecil.

Nana, pegawai di toko Dinar, mengatakan, kerancang dibuat dari bagian leher, memanjang ke bawah, hingga ke belakang. Kerancang dibuat dalam beberapa model, seperti keong, kupu-kupu, bulat, dan kotak.

”Kerancang merupakan jenis baju melayu. Ada yang berupa baju dan rok panjang, ada juga baju panjang saja, dan ada yang berupa gamis,” katanya.

Bahan yang digunakan adalah organdi dan satin taffeta. Harga baju ini beragam, umumnya di atas Rp 1 juta per potong. Mahalnya harga pakaian sepadan dengan model bordir yang dibuat rapi dan rumit.

Nana mengatakan, jauh sebelum Lebaran, dirinya menerima pesanan dari pembeli. Karena itu, konsumen bisa mendapatkan pakaian yang diinginkan dengan ukuran yang pas. Tak jarang, pesanan datang dari satu keluarga yang ingin menggunakan pakaian serupa saat kumpul keluarga pada hari raya.

Selain pakaian, banyak pilihan mukena berbagai motif. Akibatnya, banyak yang tertarik menambah koleksi mukena.

Salah satu tren model mukena terbaru adalah mukena dengan bordir dari bagian kepala memanjang ke dua bagian di depan hingga ke belakang.

Mukena jenis ini dibuat panjang hingga ke bawah lutut. Bagian belakang mukena lebih panjang daripada bagian depannya. Lantaran artis Dian Sastro yang tampak menggunakan mukena jenis ini, jadilah mukena ini disebut mukena Dian Sastro.

Warna mukena jenis ini juga beragam, terutama warna lembut seperti coklat muda, hijau muda, dan merah muda. Satu set mukena (atasan dan bawahan) dibanderol Rp 850.000.

Mudah dicapai

Pakaian Lebaran di Thamrin City banyak yang diluncurkan beberapa bulan sebelum Ramadhan. Tujuannya, penjual pakaian di berbagai daerah bisa mendapatkan produk baru untuk dipasarkan di tempat mereka.

Sofia, pemilik toko busana di Bogor, menjadwalkan satu bulan sekali ke Thamrin City untuk mencari model busana muslim, baju panjang, dan kerudung yang tengah menjadi model baru. ”Saya bisa menyesuaikan isi toko, mana busana yang harus dipajang mencolok, mana yang harus didiskon,” katanya.

Untuk mencapai Thamrin City, Sofia cukup mengandalkan bus angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) Bogor-Tanah Abang.

Bagi Yani, warga Cimanggis, Thamrin City masih menarik karena kelengkapan produk dan harga yang terjangkau. Model busana yang ada juga beragam, serta mengikuti mode yang tengah naik daun.

”Untuk persiapan Lebaran, saya belanja beragam produk di Thamrin City. Ini sudah dapat busana muslim dari bahan brokat, dan blazer berbahan jersey yang nyaman,” ucapnya.

Meskipun pilihan masih banyak pada hari-hari menjelang Lebaran, Yani merasakan ada kenaikan harga jual dibandingkan beberapa waktu lalu. Kenaikan harga terasa Rp 50.000 hingga Rp 75.000 dibandingkan sebelum bulan puasa. Namun, menurut Yani, kenaikan harga itu masih wajar.

Selain pilihan yang lengkap, Yani memilih berbelanja aneka busana Lebaran di Thamrin City karena lokasinya yang mudah dijangkau. Dia memilih memarkir mobil di Stasiun Depok dan menggunakan KRL hingga Stasiun Karet. Dari situ, dia berjalan kaki atau naik angkot ke tempat perbelanjaan ini.

Kemudahan akses angkutan umum, menurut Yani, menjadi pertimbangannya untuk berbelanja sebab banyak akses jalan di seputar pusat perbelanjaan yang macet menjelang Lebaran ini.

Berburu busana Lebaran di tempat yang sejuk dan nyaman membuat kita betah berlama-lama menyisir lantai demi lantai untuk mencari pakaian yang dibutuhkan pada hari raya. Dengan aneka model yang ditawarkan, kita perlu cerdas saat menentukan pilihan agar tidak ”gelap mata”. Selamat berbelanja! (AGNES RITA SULISTYAWATI/RATIH PRAHESTI SUDARSONO)

-------------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Kamis, 9 Juli 2015, dengan judul "Tempat Rujukan Busana Lebaran".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com