"Saat pembagian kupon sahur, ternyata ada salah satu anggota dari geng motor Voele memberitahu korban adalah anggota kelompok TB (Tukang Beling)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/7/2015).
Salah satu anggota geng motor Merdeka, Muhammad Levi alias Levi (31), langsung menanyakan Apay tentang informasi tersebut. Apay pun tak membantah. "Korban menjelaskan bahwa benar dia dulu anak TB dan saat ini telah pindah rumah ke daerah Kiwi Jakarta Timur," kata Krishna.
Levi pun meminta handphone Apay. Ia kemudian mengecek informasi di dalam handphone Apay. "Pada saat dilakukan pengecekan, ada panggilan masuk tanpa nama. Setelah itu, Levi menanyakan siapa yang menelepon," jelas Krishna.
Tak merasa mendapat jawaban, Levi pun mengangkat panggilan telepon tersebut. Lalu menjelaskan bahwa Apay saat ini berada di Masjid Istiqlal bersama dengan kelompok Amerika. "Levi mematikan telepon dan langsung menendang kaki kanan Apay," kata Krishna.
Merasa ketakutan, Apay pun lari kencang. Dari belakang ternyata Levi meneriaki Apay 'maling-maling'.
"Apay langsung lompat ke dalam Kali Ciliwung Masjid Istiqlal. Levi mengambil batu dan melempari ke arah Apay," jelas Krishna.
Ditangkap
Awalnya mayat Apay dikira tewas karena kecelakaan lalu lintas. Namun, saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui bahwa yang bersangkutan tewas dibunuh. "Tim langsung bergerak mencari," kata Krishna.
Setelah mengetahui Apay tewas, Levi bersama rekan-rekannya melarikan diri. "Empat hari Levi dan rekan-rekannya melarikan diri," kata Krishna.
Levi dan 15 orang lainnya berhasil diamankan pada Selasa (14/7/2015). Levi ditangkap terlebih dahulu dan langsung dikembangkan ke 15 orang lainnya. Saat ini, semua pemeriksaan saksi mengarah pada Levi sebagai tersangka.
Levi pun langsung ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan penganiayaan hingga menewaskan seseorang. Namun, Krishna menyebut pihaknya akan mendalami keterangan saksi lainnya untuk mendapatkan tersangka lainnya. Krishna yakin penganiayaan ini tidak dilakukan sendiri.