Ia langsung sadar, hari itu adalah hari naasnya. Pemuda 21 tahun itu sempat berpikir untuk lari, tetapi gitar pinjaman merek Yamaha yang ia tenteng membuatnya berpikir dua kali untuk kabur.
Ia takut saat melarikan diri, gitar pinjaman yang harganya tidak murah itu akan rusak. Akhirnya, ia memilih pasrah.
Rabu (8/7/2015) pagi itu, sekitar pukul 08.00 WIB, di Jalan TB Simatupang, tepatnya di pertigaan Caglak, Pasarebo, Jakarta Timur, ia dipaksa naik mobil bak terbuka milik satpol PP.
Ia dan sejumlah pengamen lainnya dibawa langsung ke panti sosial di kawasan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur. Untuk kali pertama setelah bertahun-tahun mengamen, Dodo diamankan petugas satpol PP.
Setibanya di panti, semua orang yang terjaring razia, termasuk Dodo, didata oleh petugas. Ia ditanya seputar profesinya sebagai seorang pengamen jalanan, mulai dari wilayah operasi, hingga peruntukan uang hasil mengamen.
Laki-laki bernama lengkap Dzulfikar Akbar Cordova itu menerangkan kepada petugas bahwa ia baru lulus dari SMA Master, Depok, Jawa Barat, dan tengah menunggu hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).
"Saya ikut SNMPTN, saya mengamen untuk jaga-jaga bayar kuliah, kalau saya masuk UI," katanya.
Dodo tidak bohong. Pada Kamis (9/7/2015) sore sekitar pukul 17.00 WIB, hasil ujian SNMPTN diumumkan, dan ia merupakan salah satu peserta seleksi.
Ia memilih Program Studi Ilmu Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (UI), sebagai pilihan pertama, dan Program Studi Arkeologi, Fakulitas Ilmu Pengetahuan Budaya, UI, pada pilihan kedua.
Tetap ditahan
Namun, informasi yang ia sampaikan kepada petugas tidak dapat menolongnya. Dodo tetap ditahan. Ia ditahan di barak bersama sekitar empat puluh pengamen lainnya.
Barak tersebut dilengkapi dengan jeruji besi di jendela dan di pintu. Lokasinya berada satu kompleks dengan barak tempat penyandang masalah kejiwaan.
Ruang geraknya dibatasi bak seorang tahanan. Gitar pinjaman yang ia bawa dirampas petugas.
Beruntung, Dodo masih diizinkan membawa handphone. Ia kemudian memberitahukan kepada teman-temannya bahwa ia ditahan satpol PP. Namun, hari itu, orang-orang yang ia harapkan bisa menolongnya tidak kunjung datang.