Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marah-marah di Jakarta Book Fair, Ahok Dapat Tepuk Tangan Meriah

Kompas.com - 27/07/2015, 18:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merasa sangat kecewa atas penyelenggaraan Jakbook and Edu Fair (Jakarta Book Fair) 2015 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Senin (27/7/2015).

Karena kecewa, Ahok tak jadi membuka secara resmi pameran itu. Ia terus mengungkapkan kekecewaannya selama menyampaikan sambutan. 

"Pertama, saya mau sampaikan saya datang terlambat ke sini karena mesti menemui orangtua dan anak-anak yang kecewa. Mereka sudah mengeluhkan harga mahal di sini daripada pasaran. Padahal, bayangan saya, saya ingin anak-anak bernasib seperti saya, dari kampung, tapi bisa beli sepatu, baju, tas, dan buku," kata Basuki mengawali sambutannya.

Baca: Harga Mahal, Ahok Imbau Warga Tak Beli Peralatan Sekolah di Jakarta Book Fair

Ia mengatakan, seharusnya, pihak penyelenggara atau dalam hal ini Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) bisa memberi harga murah kepada pengunjung pameran.


Terlebih lagi, Pemprov DKI memberi tambahan 489.000 pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk membelanjakan buku dan perlengkapan sekolah di sana.

Dengan berbagai keuntungan ini, seharusnya Ikapi tidak lagi membebani pembeli dengan harga tinggi.

"Apa yang terjadi sekarang? Otak-otaknya pedagang ini pada diputer semua. Padahal, guru-guru juga sudah menginstruksikan anak-anak muridnya untuk belanja keperluan sekolah di sini. Kalau tidak, tidak akan dapat KJP lagi. Tapi, harga barang yang dijual kurang ajar. Betul enggak Bapak-bapak, Ibu-ibu?" tanya Basuki dengan nada tinggi. 

Seruan "hidup Ahok"

Sontak para pengunjung yang mayoritas merupakan orangtua murid dan pemegang KJP langsung bersorak mengiyakan pertanyaan Basuki tersebut. Mereka terlihat bertepuk tangan senang melihat Basuki memarahi penyelenggara.

"Benar tuh, Pak. Mahal banget harga di sini. Hidup Pak Ahok," seru seorang ibu yang berdiri di dekat panggung.

Seruan dukungan lain juga terdengar dari berbagai sudut. Mereka sepakat dengan kekecewaan Basuki tersebut.

Pada kesempatan itu, Basuki juga menyindir Ketua Panitia Tatang TS. Pasalnya, saat menyampaikan sambutan, Tatang menyebut harga perlengkapan sekolah yang dijual di sana lebih murah dibanding harga pasaran.

"Tadi Pak Tatang sampaikan harga di sini lebih murah. Mohon maaf Pak Tatang bohong kalau dibilang harga di sini lebih murah. Padahal, janji bakal dikasih diskon besar-besaran saya pegang. Jujur saja saya kecewa sekali," kata Basuki dengan nada geram.

"Kalau barang di sini harganya lebih murah kan akan menolong siswanya untuk menabung. Sudah untung dikasih tambahan pembeli, kenapa masih dimahalin harganya. Ini menurut saya kurang ajar sekali karena mengais orang-orang yang tidak mampu," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com