Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Pilih Lepaskan Status PNS dan Wakil Rakyat Demi Jadi Kepala Daerah

Kompas.com - 28/07/2015, 08:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Para bakal calon Wali Kota mau pun Wakil Wali Kota Depok yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mau pun anggota legislatif menyatakan telah mengajukan pengunduran diri dari kedua posisi itu. Ketentuan mundur itu sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah yang diputuskan Mahkamah Konstitusi.

Bakal calon Wali Kota dari koalisi PKS-Gerindra, Idris Abdul Somad, mengatakan, telah mengajukan pengunduran dirinya sebagai PNS di di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

"Saya sudah mengajukan pengunduran diri sejak beberapa hari lalu dan saat ini sudah mulai diproses," kata Wakil Wali Kota petahana ini, saat mendaftarkan diri di KPU Kota Depok, Senin (27/7/2015).

Sebelum menjadi Wakil Walikota Depok mendampingi Nur Mahmudi Ismail sejak 2010, Idris tercatat sebagai dosen di UIN. Status itu masih diembannya hingga saat ini karena sebelumnya tak ada ketentuan yang mewajibkan PNS/anggota legislatif mundur jika maju atau terpilih sebagai kepala daerah.

Menurut Idris, kemungkinan besar pengajuan pengunduran diri sebagai PNS akan final setelah KPU menetapkan calon kepala daerah pada 24 Agustus mendatang.

"Secara resmi berhenti setelah penetapan calon," ujar dia.

Sama halnya dengan Idris, calon Wakil Wali Kota dari Koalisi Damai (PDIP, PAN, PKB, Nasdem) Babai Suhaimi juga telah mengajukan pengunduran dirinya sebagai anggota DPRD Kota Depok.

"Saya sudah mengajukan pengunduran diri. Nanti setelah penetapan KPU, saya resmi bukan anggota Dewan lagi," ujar Babai.

Kewajiban harus mengundurkan diri saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah tidak hanya berlaku untuk PNS atau pun anggota legislatif. Karena hal yang sama berlaku untuk penyelenggara negara yang lain, seperti anggota TNI/Polri mau pun pejabat dan pegawai BUMN/BUMD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Megapolitan
Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Megapolitan
Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Megapolitan
Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Megapolitan
Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Megapolitan
Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Megapolitan
Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Megapolitan
Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Megapolitan
Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Megapolitan
Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com