Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pendatang ke Tempat Kumuh, Dudukin Tanah Negara, Kita Usir!

Kompas.com - 28/07/2015, 11:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan aparatnya akan mengusir setiap pendatang ilegal yang menduduki tempat-tempat kumuh di Ibu Kota. Mereka akan diberikan uang untuk pulang ke kampung halaman mereka.

"Kalau dia ke tempat kumuh, dudukin tanah negara akan kita usir. Kita akan langsung ke dukcapil, kita usir," kata pria yang akrab disapa Ahok itu usai mengantar keberangkatan Presiden Joko Widodo di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa (28/7/2015).

Menurut Ahok, apabila mereka tidak memiliki uang untuk mencari tempat tinggal, maka pemerintah provinsi DKI Jakarta akan memberikan mereka uang transportasi untuk pulang ke kampung halamannya.

"Kita buat perjanjian, engga boleh balik lagi dengan cara seperti itu, kalau dia melakukan lagi itu pidana penipuan kepada pemprov DKI," ucap dia.

Pengusiran ini, lanjut Ahok, tidak berlaku bagi pendatang yang tinggal di rumah keluarganya. Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu mengingatkan agar mereka tetap melaporkan diri ke RT/RW setempat maksimal dua minggu setelah tiba di Jakarta.

Pasca-perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah, Pemprov DKI Jakarta memperkirakan sebanyak 70.504 pendatang baru yang datang ke ibu kota. Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman (Daldukkim) Syahrul Effendi mengatakan, DKI bakal mendata penduduk yang datang tersebut melalui pelaksanaan operasi bina kependudukan (binduk) pada Agustus mendatang.

Pelaksanaan operasi binduk ini untuk mengantisipasi penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal. Sebab, nantinya para pendatang itu dapat membangun bangunan liar di lahan negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Megapolitan
Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Megapolitan
Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com