Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Sistem Satu Arah di Dekat Stasiun Cawang Bikin Bingung Banyak Pengendara

Kompas.com - 10/08/2015, 18:50 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah kebingungan terlihat saat sejumlah pengendara akan melewati terowongan Cikoko, dekat Stasiun Cawang, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (10/8/2015) sore. Sebab, jalan terowongan yang biasanya dua arah mulai sore ini hanya bisa dilewati searah.

Roib (53), warga Pondok Labu, tampak kebingungan saat melihat banyak petugas dari kepolisian dan Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan berjaga-jaga di sekitar terowongan. Alhasil ia berhenti di jalan sebelum terowongan.

"Mau putar arah ke mana ya, Pak?" tanyanya kepada petugas.

Pria tiga anak itu pun diarahkan untuk kembali ke Jalan MT Haryono menuju Cawang dan berputar arah di Cawang Kompor. Setelah mendapat penjelasan, ia pun masih terdiam kebingungan bila harus berputar arah.

"Saya mau ke Korlantas, lebih dekat putar arah di sini. Masa harus putar arah di Cawang Kompor, kejauhan," akunya kepada Kompas.com.

Begitu pula Angel (27) yang akan pulang ke rumahnya ke arah Tendean. Ia merasa bingung karena tidak bisa berputar arah di sana. Karyawati ini pun terpaksa memutar arah lebih jauh di Cawang Kompor.

"Iya, saya mau putar arah, enggak tahu sudah enggak boleh lewat sini. Baru tahu hari ini," ungkapnya.

Tak hanya pengendara sepeda motor, pengemudi mobil pun banyak yang baru mengetahui aturan baru yang diberlakukan Forum Lalu Lintas Pemprov DKI, Sudinhub Jaksel, dan kepolisian tersebut.

Mansyur (36) yang mengemudikan mobil pick up-nya pun harus masuk lagi ke Tebet Timur karena tidak bisa lagi melewati terowongan menuju arah Pancoran. "Saya enggak dapat sosialisasinya. Hari ini baru lewat sini dan baru tahu sudah enggak boleh lagi," ucapnya.

Uji coba sistem satu arah (SSA) di Terowongan Cikoko dimulai pada hari ini hingga 14 Agustus 2015 mendatang. SSA akan berlaku mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com