Pada hari pertama uji coba, kemacetan yang kerap melanda lokasi itu pun berkurang. Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Miyanto mengatakan, penerapan SSA hari pertama menunjukkan hasil yang cukup efektif.
SSA bisa menghindari konflik kendaraan dari arah Pancoran dengan kendaraan dari arah Pengadegan. (Baca: Uji Coba Sistem Satu Arah di Dekat Stasiun Cawang Bikin Bingung Banyak Pengendara)
"Di sini tempatnya kemacetan. Makanya, kita harus punya langkah untuk menggarap kemacetan ini, minimal tidak stuck. Ini setelah diterapkan SSA, (arus kendaraan) jadi lancar. Biasanya macet total," kata Miyanto di lokasi, Senin.
Hasil positif untuk hari ini, lanjut Miyanto, akan dianalisis lagi untuk penerapan SSA besok dan seterusnya. Nantinya, keputusan efektivitas SSA akan dilakukan setelah masa uji coba selesai.
Uji coba SSA di terowongan Cikoko dimulai pada hari ini hingga 14 Agustus 2015 mendatang. SSA akan berlaku pada pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.
Bila SSA dinilai efektif, maka Sudinhubtrans akan memasang rambu-rambu permanen di lokasi tersebut.
Hari ini, kepolisian menurunkan 40 personel kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas, dibantu 10 personel satpol PP.
Menurut pantauan Kompas.com di lokasi, arus lalu lintas dari arah Pancoran yang hendak menuju Pancoran sudah tidak bisa lagi melewat terowongan Cikoko.
Petugas mengarahkan pengendara untuk kembali lagi ke Jalan MT Haryono. Sore itu, arus lalu lintas cukup padat, tetapi berangsur lancar karena tidak terjadi konflik di ujung terowongan.
Sementara itu, arus kendaraan dari arah Tebet terpantau cukup padat, walaupun tidak sampai menimbulkan kemacetan total.
Miyanto mengatakan, SSA merupakan kebijakan mengurai kemacetan sementara. Selanjutnya, Sudinhubtrans dan Kepolisian juga akan memperbaiki sistem jembatan penyeberangan orang di dekat Stasiun Cawang dan membuat terowongan lainnya untuk berputar arah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.