Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Secara Naluri, kalau Lihat Suatu Keributan Pasti Lari Menghindar

Kompas.com - 21/08/2015, 12:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyelidiki peristiwa yang menimpa Eko Prasetyo, korban salah tangkap dan pemukulan dalam kericuhan penertiban Kampung Pulo, Kamis (20/8/2015) kemarin. Jika memang salah tangkap, kata dia, seharusnya warga bisa menghindar dari lokasi kericuhan. 

"Belum tentu betul atau tidak, kami harus selidiki. Kalau kamu orang biasa, lagi ada ribut-ribut dan berantem, kamu mau ke tengah enggak? Saya mesti selidiki dulu benar apa enggak, apa dia ikut tawuran apa enggak? Itu pertanyaan saya," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (21/8/2015). 

Basuki mengaku belum menerima laporan detail dari Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso. (Baca: Ada Korban Salah Tangkap Saat Kericuhan di Kampung Pulo)

Menurut dia, secara logika, jika Eko merupakan warga biasa, seharusnya dia ketakutan jika kericuhan terjadi.

Ia melindungi diri dengan menutup kepalanya, bukan justru maju menghadang, dan menghadapi kericuhan tersebut.

"Kamu kok masih masuk? Seharusnya kalau melihat suatu keributan, secara naluri pasti lari menghindari keributan. Makanya, saya tidak tahu kasusnya seperti apa," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Personel satpol PP, lanjut dia, sedang melakukan pembelaan diri ketika diserang pihak lain. Di lapangan, aparat satpol PP pasti melindungi warga yang tidak terlibat kericuhan.

Sebelumnya diketahui, Eko Prasetyo (22) diduga menjadi korban salah tangkap personel satpol PP. Eko bukan warga Kampung Pulo. (Baca: Korban Pengeroyokan di Kampung Pulo Jalani Operasi Kepala hingga Subuh)

Eko adalah warga Gang Banten VIII RT 04 RW 05, Kelurahan Balimester, Jatinegara. Saat kericuhan terjadi, ia kebetulan melintas di Jalan Jatinegara Barat untuk menjemput adiknya pulang sekolah dari SD dekat kawasan tersebut.

Karena dianggap sebagai salah satu provokator, ia pun dikeroyok petugas satpol PP yang akan menggusur kawasan tersebut.

Hingga pagi ini, Eko masih terbaring di ruang ICU Rumah Sakit Saint Carolus, Salemba. Eko menjalani operasi di kepalanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com