Dibandingkan dengan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, ritme kerja Jokowi-Basuki terbilang berbeda. Mereka menuntut adanya kerja cepat di Pemprov DKI demi mewujudkan Jakarta Baru. Ritme kerja cepat itu pun dilanjutkan Basuki setelah menggantikan posisi Jokowi yang menjadi Presiden RI.
Berbeda dengan Jokowi yang meminta pejabat DKI turut blusukan, Basuki justru lebih menekankan pada kinerja pegawai negeri sipil (PNS) DKI. Tak jarang, ia mengancam bakal memecat PNS DKI yang tidak berkinerja baik.
Sudah tidak terhitung lagi jumlah pejabat yang telah didemosi (turun pangkat) hingga dijadikan bagian staf. Pegawai yang dipromosikan menjadi pejabat pun dievaluasi dalam waktu singkat, yakni selama tiga bulan. Selain itu, penggunaan anggaran juga diawasi oleh aparat penegak hukum.
Namun, beberapa pejabat DKI justru memilih mundur dan mengajukan pensiun dini pada masa pemerintahan Jokowi-Basuki. Sudah ada empat pejabat DKI yang mengundurkan diri. Hal ini tidak pernah terjadi pada kepemimpinan gubernur sebelumnya. Siapa saja para pejabat DKI yang mengundurkan diri itu?