JAKARTA, KOMPAS.com — Kegagalan Komisi D DPRD DKI Jakarta menemui anggota DPRD Bali saat melakukan kunjungan kerja di provinsi tersebut dinilai merupakan pertanda tidak adanya perencanaan yang matang dalam mempersiapkan kunjungan itu.
Kunjungan yang dilakukan anggota Dewan ke Pulau Dewata itu pun dinilai hanya bersifat hura-hura tanpa adanya kegunaan bagi masyarakat. [Baca: Peneliti ICW: DPRD DKI Mau Wisata ke Lombok atau Studi Banding?]
"Kunjungannya sia-sia dan cuma buang-buang uang. Yang seperti ini membuktikan tidak ada sesuatu yang urgen di balik kunker yang mereka lakukan ini. Kunjungannya hanya untuk memenuhi keinginan mereka saja buat jalan-jalan," ujar Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang kepada Kompas.com, Jumat (11/9/2015).
Sebastian menilai, Badan Kehormatan DPRD DKI seharusnya dapat menindaklanjuti hal tersebut. Ia yakin ada sesuatu yang tidak beres di balik perencanaan kunjungan yang diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 243 juta ini.
Terlebih lagi, ujar dia, Sekretariat DPRD Bali sudah menyatakan kunjungan tersebut tidak terjadwal. "Masa kunjungan kerja bisa sampai tidak koordinasi begitu. Mereka datang, tetapi orang yang mereka datangi sedang tidak ada di tempat. Patut diselidiki ini oleh BK-nya. Jangan-jangan ada 'permainan' juga dengan Sekwannya," ujar Sebastian.
Keadaan ini membuat anggota Komisi D DPRD DKI hanya sekitar 15 menit berada di tempat tersebut. Rombongan yang tiba sekitar pukul 12.15 Wita kembali masuk pada pukul 12.30 Wita. Mereka hanya turun untuk melihat gedung sidang dan menumpang buang air kecil di toilet.
[Baca: Kantor DPRD Bali Sepi, Rombongan DPRD DKI Cuma "Numpang" ke Toilet]
Sekretaris DPRD Bali I Wayan Suarjana menyebut kunjungan yang dilakukan Komisi D DPRD DKI Jakarta tidak ada di jadwal. Hal itu berbeda dengan kunjungan kerja dari DPRD Sumatera Utara yang memang sudah terjadwal dalam agendanya.
"Saya hanya bertemu dengan rombongan dari DPRD Sumatera Utara saja. Mohon maaf ya," kata Suarjana, Kamis (10/9/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.