Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa menyebut kondisi tersebut sebenarnya hanya berlangsung sementara. Nantinya, setelah tiga bulan, tidak menutup kemungkinan transjabodetabek juga akan menggunakan tiket elektronik produk dari enam bank yang bekerja sama dengan transjakarta, masing-masing Flazz BCA; Tapcash BNI; Brizzi BRI, E-Money Bank Mandiri; Megacard Bank Mega; dan Jakcard dari Bank DKI.
"Kita kan masih dalam tahap uji coba. Uji cobanya selama tiga bulan. Nanti setelah uji coba akan dilihat mana yang lebih mudah, itu yang akan kita pakai," kata Pande kepada Kompas.com, Sabtu (12/9/2015).
Menurut Pande, saat ini, hanya Telkom yang siap menyediakan mesin tiket elektronik di dalam bus. Hal itulah yang membuat pihaknya untuk sementara hanya menggunakan tiket elektronik keluaran dari perusahaan telekomunikasi tersebut.
Tiket elektronik transjabodetabek yang dikeluarkan oleh PT Telkom dapat dibeli di dalam bus. Tiket dibanderol dengan harga Rp 20.000, dengan saldo awal Rp 14.000.
Bila saldo dalam kartu tidak mencukupi, penumpang bisa melakukan penambahan saldo (top up) di dalam bus. PPD menyediakan asisten pramudi yang bisa membantu terkait hal tersebut.
Penumpang transjabodetabek dipastikan tidak akan terkena biaya tambahan bila melanjutkan perjalanan dengan transjakarta. Hal yang sama berlaku untuk penumpang transjakarta yang naik transjabodetabek, selama bus masih berada di dalam busway. Pengenaan tarif Rp 9.000 baru akan dilakukan setelah bus keluar dari Kota Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.