"Kita kaji, kita hitung boleh tidak kalau kita kasih PSO pada mereka. Dibicarakan dulu. Kalau memungkinkan kenapa tidak," kata Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/8/2015).
Djarot mengatakan, walaupun layanan bus transjabodetabek merupakan program milik Kementerian Perhubungan dan bus-busnya diberikan untuk kota-kota penyangga, Pemprov DKI bisa saja memberikan subsidi karena layanan bus transjabodetabek beroperasi sampai ke Jakarta.
Menurut Djarot, pemberian subsidi merupakan salah satu cara Pemprov DKI menanggulangi kemacetan, terutama dari kendaraan yang berasal dari kota-kota penyangga.
"Kalau punya uang bisa saja. Yang penting harus ada kerja sama antara kita dengan kota-kota penyangga. Perlu duduk bareng," ujar Djarot.
Transjabodetabek merupakan layanan bus program dari Kementerian Perhubungan. Bus-busnya pun dibeli dari anggaran kementerian ini. Sedangkan pengoperasiannya dilakukan oleh Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).
Sejauh ini, layanan bus transjabodetabek melayani tiga rute, masing-masing ke Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Bekasi. Tarif yang dikenakan dalam layanan transjabodetabek adalah sebesar Rp 8.000 (Tangerang Selatan), dan Rp 10.000 (Kota Tangerang dan Bekasi).
Selama beroperasi di dalam "busway", transjabodetabek dipastikan akan berhenti di semua halte transjakarta. Penumpang tidak akan terkena biaya tambahan bila melanjutkan perjalanan dengan transjakarta.
Hal yang sama berlaku untuk penumpang transjakarta yang naik transjabodetabek selama masih berada di dalam busway. Pembayaran sebesar Rp 8.000 atau Rp 10.000 baru akan dilakukan setelah bus keluar dari busway.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.