Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 September, Tarif Transjabodetabek Bekasi dan Tangerang Naik

Kompas.com - 27/08/2015, 10:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif transjabodetabek sebesar Rp 9.000 yang saat ini berlaku untuk rute Bekasi dan Tangerang hanya berlaku hingga 31 Agustus 2015. Setelah itu, tarif akan naik menjadi Rp 10.000.

Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Jakarta (PPD) Pande Putu Yasa mengatakan, tarif 9.000 merupakan tarif promo selama masa uji coba. Ia menyebut masa promo hanya akan berlaku sampai akhir bulan ini.

"Jadi, selama masa uji coba memang Rp 9.000. Uji coba sampai akhir bulan. Nanti per 1 September tarifnya jadi Rp 10.000," kata Pande kepada Kompas.com, Kamis (27/8/2015).

Meski tarif untuk rute Bekasi dan Tangerang dipastikan akan naik, Pande memastikan hal yang sama tidak akan berlaku untuk rute Tangerang Selatan (Ciputat-Blok M). Untuk rute tersebut Pande memastikan tarif masih akan tetap sama seperti yang berlaku saat ini, yakni Rp 8.000.

Pande menyebut perbedaan tarif terjadi disebabkan karena adanya perbedaan jarak tempuh. "Kalau Ciputat-Blok M kan dekat. Sedangkan Tangerang-Kemayoran dan Bekasi-Pasar Baru lebih jauh," ujar dia.

Layanan bus transjabodetabek rute Bekasi dan Tangerang mulai beroperasi sejak Selasa kemarin. Untuk Bekasi, rute yang dilayani adalah dari Harapan Indah menuju Pasar Baru. Sedangkan untuk Tangerang, rute yang dilayani adalah dari Poris Plawad menuju Kemayoran.

Transjabodetabek merupakan layanan bus program dari Kementerian Perhubungan. Perum PPD ditunjuk untuk menjadi operator layanan bus tersebut. Pembukaan rute menuju Bekasi dan Tangerang merupakan kelanjutan dari layanan transjabodetabek rute Tangerang Selatan, tepatnya dari Ciputat-Blok M yang telah beroperasi sejak Oktober 2014.

Sebenarnya, pembukaan rute Bekasi dan Tangerang berbarengan dengan pembukaan rute Depok. Namun, pembukaan rute Depok mengalami penundaan karena adanya masalah teknis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com