Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ibu Kota Indonesia Bukan Lagi Jakarta, tapi Jabodetabek"

Kompas.com - 07/09/2015, 10:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Setelah sempat tertunda hampir dua pekan, layanan bus transjabodetabek rute Depok akhirnya resmi beroperasi, Senin (7/9/2015). Peresmian ini merupakan kelanjutan dari layanan bus yang sama untuk rute Ciputat, Bekasi, dan Tangerang yang telah lebih dulu beroperasi.

Pengoperasian bus transjabodetabek rute Depok ditandai dengan acara peresmian yang dilakukan Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono; dan Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa di Terminal Depok, Senin (7/9/2015).

Dalam sambutannya, Djoko mengatakan, adanya layanan bus transjabodetabek dilatarbelakangi semakin banyaknya pusat-pusat kegiatan perekomomian di Ibu Kota, yang kemudian berbanding lurus dengan meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi.

Djoko menyebut, semakin meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi berdampak terhadap semakin tingginya angka kemacetan lalu lintas, yang ia nilai tidak lagi hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di kota-kota sekitarnya, meliputi Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

"Sekarang ini sebenarnya Ibu Kota Indonesia itu bukan lagi Jakarta saja, tapi sudah seluruh Jabodetabek," kata dia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Nurmahmudi menyinggung soal konsep Megapolitan yang didengungkan oleh Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso. Ia menilai konsep tersebut sebagai sesuatu yang sangat bagus. Asalkan, kepentingan politik di dalamnya harus diminimalisir.

"Harusnya kepentingan profesional dan kepentingan teknis yang perlu dikedepankan. Penguatan kementerian-kementerian terkait perlu diperkuat. Karena ini jadi bagian dari upaya integrasi dan interkoneksitas antar wilayah-wilayah yang ada," ucap dia.

Pembayaran non-Tunai

Layanan bus transjabodetabek adalah layanan bus yang dirancang oleh Kementerian Perhubungan. Layanan bus yang dirancang untuk melayani rute Jakarta dan kota-kota penyangga ini beroperasi dari pukul 05.00-22.00. Pengoperasiannya dilakukan oleh Perum PPD.

Khusus untuk rute Depok, tarif yang dikenakan adalah sebesar Rp 9.000. Pembayaran dilakukan secara non-tunai. PPD memasang sebuah mesin tiket elektronik di pintu masuk bus. Setelah naik dan masuk ke dalam bus, penumpang diminta untuk melakukan "tapping" di mesin tersebut.

Untuk sementara ini, tiket elektronik yang dapat digunakan hanyalah yang dikeluarkan oleh PT Telkom. Tiket elektronik yang dikeluarkan oleh PT Telkom dapat dibeli di dalam bus. Tiket dibanderol dengan harga Rp 20.000, dengan saldo awal Rp 14.000. Bila saldo dalam kartu tidak mencukupi, penumpang bisa melakukan penambahan saldo (top up) di dalam bus.

PPD menyediakan asisten pramudi yang bisa membantu terkait hal tersebut. Terintegrasi dengan Busway Layanan bus transjabodetabek terintegrasi dengan layanan bus transjakarta. Saat berangkat dari kota penyangga, bus ini akan beroperasi di jalan reguler. Namun, setelah memasuki kota Jakarta, bus akan melintas di jalur bus transjakata atau busway.

Penumpang transjabodetabek dipastikan tidak akan terkena biaya tambahan bila melanjutkan perjalanan dengan transjakarta. Hal yang sama berlaku untuk penumpang transjakarta yang naik transjabodetabek, selama bus masih berada di dalam busway.

Pengenaan tarif Rp 9.000 baru akan dilakukan setelah bus keluar dari Kota Jakarta. Selama beroperasi di dalam "busway", transjabodetabek dipastikan akan berhenti di semua halte yang dilewati.

Khusus untuk rute Depok, pemberangkatan bus diawali dari Terminal Depok, kemudian menyusuri Jalan Margonda, Juanda, dan Tol Cijago. Bus akan mengawali titik pemberhentiannya di Kota Jakarta dari Halte PGC di Cililitan, Jakarta Timur. Setelah itu, bus menuju arah Cawang. Setelah melewati Halte UKI Cawang, bus akan menyusuri jalur koridor 9 hingga akhirnya sampai di Terminal Grogol, Jakarta Barat.

Mengacu pada segala fasilitas tersebut, Djoko berharap ke depannya tingkat penggunaan kendaraan pribadi oleh warga kota penyangga yang bekerja di Jakarta semakin berkurang.

"Karena untuk dapat mengurangi kemacetan, pemerintah  membutuhkan peran serta warga masyarakat," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com