Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Ada Dukungan Polisi, Dinas Perumahan Berani Usir Penghuni Ilegal di Rusun

Kompas.com - 14/09/2015, 15:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta Ika Lestari Adji mengakui sempat kesulitan menindak penghuni ilegal di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik pemerintah.

Meski demikian, Ika menyebut, mulai pekan lalu pihaknya tidak lagi mengalami permasalahan serupa. Hal tersebut setelah adanya dukungan dari Polda Metro Jaya.

"Kemarin memang sebelum-sebelumnya kita kesulitan, tetapi setelah adanya dukungan dari penegak hukum, kita jadi lebih berani. Sekarang begitu kita lihat KTP penghuni tidak sesuai, langsung kita usir," kata Ika kepada Kompas.com, Senin (14/9/2015).

Mengenai kesulitan yang sempat dialami, Ika menyebut hal itu disebabkan tidak adanya penghuni rusunawa lainnya yang bersedia memberikan kesaksian. (Baca: Dua Mafia Rusun Tertangkap di Muara Baru)

Menurut Ika, minimnya keterangan saksi yang ditambah dengan belum adanya dukungan dari kepolisian membuat pihaknya kesulitan untuk menindak.

"Setelah kita telusuri, orang yang menjadi saksi tidak ada. Ada indikasi, tetapi saksinya tidak ada. Kalau tidak ada saksi kan sulit menindaknya. Kita mau masuk dan mulainya dari mana," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyoroti Ika yang dinilainya tidak berani melakukan penegakan terhadap penghuni ilegal di rusunawa.

Penegakan aturannya ialah mengusir penghuni yang alamat pada KTP dan buku rekeningnya tidak sesuai dengan alamat rusun.

"Bu Ika enggak mau kejam dan keras. Kalau ada penghuni enggak sesuai KTP, usir. Saya maunya kalau dia takut lapor ke saya, dia bilang, 'Saya sudah lapor Pak Kapolres, tetapi enggak jalan laporannya.' Ya sudah lapor saya biar saya laporin Kapolda," kata Basuki di Balai Kota tadi pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com