Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur Ahok, Kadis Tata Air Sebut Anak Buahnya "ABS"

Kompas.com - 14/09/2015, 16:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto mengaku sudah sejak bulan lalu memerintahkan dilakukannya perbaikan terhadap alat-alat berat yang rusak di proyek pembangunan waduk. Namun, ia menyebut perintahnya itu tidak diindahkan oleh anak buahnya.

Tri menyampaikan hal itu sehubungan dengan adanya teguran dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait dengan banyaknya alat berat yang rusak di Dinas Bina Marga.

"Saya sudah perintahkan mobilisasi, mereka mengiyakan. Tapi ternyata cuma ABS (asal bapak senang). Perintah saya tidak dijalankan," kata Tri kepada Kompas.com, Senin (14/9/2015).

Tri mengaku pada awalnya tidak mengetahui persis penyebab anak buahnya melakukan hal itu. Akhirnya ia berinisiatif menelusuri sendiri. Hasil penelusurannya itu menyimpulkan bahwa anak buahnya tidak segera melakukan perbaikan terhadap alat berat yang rusak disebabkan adanya alokasi anggaran untuk penyewaan alat berat di setiap suku dinas.

"Saya sempat lihat ada ekskavator yang tidak ada cap dinasnya. Di situ saya mulai curiga," ujar Tri.

Menurut Tri, alokasi anggaran untuk penyewaan alat berat di setiap suku dinas berbeda. Ia menyebut anggaran paling besar berada di Jakarta Barat, sedangkan yang terkecil di Jakarta Timur.

Tri mengatakan, seorang kepala suku dinas di wilayah berwenang mengajukan alokasi anggaran sendiri terkait posisinya sebagai kuasa pemegang anggaran (KPA).


"Saya baru itu soal itu, itu juga karena saya cari tahu sendiri. Karena mereka tidak pernah bilang. Saya ya tentunya tidak tahu karena baru menjabat di bulan Juli," ucap mantan Bupati Kepulauan Seribu ini.

Sadar akan ada yang tidak beres terhadap para anak buahnya, Tri pun memanfaatkan momentum perombakan pejabat untuk mengajukan pergantian sejumlah terhadap jabatan yang ada di bawahnya.

Ia pun optimistis gerakan Dinas Tata Air akan semakin baik dengan jajaran pejabat yang baru.

"Kemarin (saat ditegur Gubernur) saya memang tidak bilang ini. Saya cuma bilang, 'Siap saya perbaiki'. Karena enggak mungkin saya bilang ini gara-gara anak buah," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com