Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Kadis Tata Air DKI yang Dua Kali Dipanggil untuk Kasus Korupsi

Kompas.com - 11/08/2015, 11:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto menceritakan mengenai banyaknya surat pemanggilan kasus korupsi yang ia terima selepas dilantik pada 3 Juli lalu. 

Pemanggilan yang dimaksud adalah terkait dugaan korupsi dana swakelola Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat pada tahun 2013. Kasus ini ditangani oleh Kejaksaan Agung. Sementara pemanggilan yang kedua terkait dugaan korupsi proyek pengadaan lahan untuk normalisasi Kali Pesanggrahan. Kasus ini ditangani oleh Polda Metro Jaya.

"Baru dilantik Jumat, minggu depannya sudah ada dua panggilan," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (11/8/2015).

Tri sempat tidak memenuhi panggilan kedua dari penyidik. Dia beralasan saat itu harus berfokus menjalankan tugas terkait jabatannya. [Baca: Cerita Kadis Tata Air DKI Dipanggil Kejagung Setelah Tiga Hari Dilantik] Meskipun demikian, pada akhirnya ia dapat memenuhi panggilan tersebut. Ia sudah pernah datang ke Mapolda Metro Jaya pada 9 Juli.

"Saya kan pejabat baru. Kalau memenuhi panggilan terus, kapan bisa kerjanya," ujar mantan Bupati Kepulauan Seribu ini.

Sebagai informasi, Tri tidak terkait langsung dengan dua kasus berbeda yang melibatkannya itu. Pada kasus dugaan korupsi dana swakelola Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat, ia datang memenuhi panggilan dalam kapasitasnya sebagai kepala SKPD meskipun pada 2013 ia belum tercatat sebagai Kepala Dinas Tata Air.

Adapun pada kasus kedua, Tri pernah menyatakan, saat pengadaan lahan dilakukan, dirinya menempati posisi sebagai Ketua Tim Panitia Pembebasan Tanah (P2T). Posisi tersebut diembannya karena saat itu ia tengah menjabat sebagai Sekretaris Kota Jakarta Selatan.

Namun, dia menegaskan, sebelum menempati posisi tersebut, pejabat P2T sebelumnya telah melakukan proses sosialisasi dan inventarisasi tanah yang akan dibebaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com