Pantauan Kompas.com, sebuah alat berat amfibi milik Dinas Kebersihan DKI dikerahkan untuk mulai mengeruk sampah yang telah menumpuk puluhan tahun tersebut.
Pengerukan dilakukan dengan hati-hati agar kandang kambing yang ada di atas gundukan sampah itu tidak roboh karena longsor. Selain itu, ada ada tiga sampai empat ekor kambing milik keluarga ahli waris.
Saat alat berat menggali, berbagai jenis sampah mulai terlihat. Ada plastik, karung berisi sayuran, ban bekas, dan lainnya. Namun, sebagian besar sampah di pinggir Kali Cipinang itu adalah plastik yang memang sulit terurai.
Sampah yang dikeruk dipindahkan di seberang Kali Cipinang. Di sana, sampah yang bercampur lumpur itu akan ditumpuk. Lurah Rambutan Untung Purwanto mengatakan, pengerukan akan dilakukan sampai tuntas.
"Hari ini dikeruk sampahnya, besok baru diangkut dengan truk," kata Untung kepada Kompas.com di lokasi pengerukan, Selasa (22/9/2015) pagi.
Ia melanjutkan, sampah ini akan digali sampai terlihat tanah atau tidak tersisa sampah lagi. Setelah itu, lahan tersebut diuruk dengan puing batu, kemudian ditata. "Nanti kita kasih pohon di sana untuk penghijauan juga," ujar Untung.
Sebelumnya, gundukan sampah di Kali Cipinang di wilayah tersebut tidak pernah diangkut lebih dari 30 tahun. Warga sekitar pernah menjadikan lokasi itu sebagai tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
Tinggi tumpukan sampah itu mencapai sekitar 6 meter. Keberadaannya menyebabkan aliran Kali Cipinang jadi menyempit dan menyebarkan bau tak sedap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.