"Mengapa anak-anak Indonesia diajarkan ke-Indonesiaan, karena kadang-kadang mereka tahunya kesukuan seumur hidup. Ini supaya mereka bangga jadi Indonesia dan mau berkontribusi untuk bangsanya, bukan hanya sukunya," kata Meiske dalam seminar bertajuk gerakan sosial rayakan perbedaan yang digelar Group of Digital Kompas Gramedia di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Selain itu, Sabang Merauke pun mengajarkan keindahan Indonesia dan ingin menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang lebih damai dan toleran.
Oleh karenanya, peserta diharapkan dapat menghargai setiap perbedaan dengan merasakan langsung toleransi itu. (Baca: Keberagaman adalah Kekuatan Indonesia)
Soal nilai pendidikan yang diajarkan, Sabang Merauke mendorong anak-anak Indonesia untuk bermimpi lebih tinggi.
Awalnya, kebanyakan dari anak-anak peserta program Sabang Merauke hanya bercita-cita sebagai petani atau bidan.
"Kebanyakan awalnya akan menjadi petani dan bidan, bukan cita-cita itu tidak baik, tetapi kami mendorong mereka untuk bermimpi lebih tinggi lagi. Itu bukan hal yg muluk-muluk selama kamu (anak-anak) bekerja keras dan Tuhan mengizinkan," ujar Meiske.
Selain mendorong anak-anak untuk bermimpi tinggi, lanjut Meiske, program Sabang Merauke juga membuat mereka lebih berani dan mampu memberikan pengaruh positif di lingkungan daerah mereka tinggal.
"Dia (anak-anak) tidak hanya mampu bercerita tetapi dia pulang mempengaruhi sekolah dan lingkungan, dan bukan tidak mungkin mereka akan menjadi pemimpin di masa mendatang," kata Meiske.
Saat anak-anak itu kembali ke kampung halamannya setelah mengikuti program Sabang Merauke, Meiske mendengar beragam cerita dari mereka.
"Firstly, salah satu peserta Sabang Merauke asal Rote, bercerita di hadapan 400 masyarakat Rote setelah pulang dari Sabang Merauke. Dia bilang 'aku gemas kakak, orang-orang di daerahku enggak mau bergerak'," ujarnya.
Setiap tahunnya, program Sabang Merauke menerima 15 pelajar kelas 7 dan 8 dari ribuan pendaftar yang berasal seluruh penjuru Indonesia.
Mereka yang terpilih merupakan anak-anak yang aktif di lingkungannya, bukan anak-anak yang hanya pintar.
Sebagai informasi, program Sabang Merauke merupakan program pertukaran pelajar dari berbagai penjuru nusantara.
Dalam program tersebut, anak-anak akan mengikuti serangkaian program edukasi dan tinggal bersama keluarga angkat yang memiliki perbedaan kepercayaan.
Menurut Meiske, peserta program Sabang Merauke adalah anak-anak yang baru pertama kali keluar desanya. Mereka adalah anak muda Indonesia yang memiliki hati yang besar untuk bangsanya serta akan memiliki integritas tinggi. (Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.