Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Benturan di Juanda, PT KCJ Janji Bina Masinis Lebih Ketat

Kompas.com - 25/09/2015, 15:24 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian terkait benturan dua kereta rel listrik (KRL) yang terjadi di Stasiun Juanda pada Rabu (23/9/2015) lalu. Pengelola KRL lintas Jabodetabek ini pun siap menerima apapun hasil penyelidikan pihak kepolisian, termasuk bila menemukan unsur pidana dalam kecelakaan tersebut.

"Kalau memang ada pelanggaran atau apa yang memang harus dikenakan hukuman atau bagaimana ya memang harus dihukum. Cuma perkara nanti hukumanya pidana, dipidanakan atau hanya hukuman dari sisi pihak kereta api seperti pemecatan dan sebagainya ya itu masalah nanti," kata Manager Communication PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunnisa saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/9/2015).

Eva juga menuturkan, kecelakaan tersebut menjadi perhatian tersendiri dalam lingkup PT KCJ. Khususnya dalam penugasan masinis maupun asisten masinis untuk mengoperasikan KRL.

Sebab, setelah ditelusuri tidak ada masalah pada bagian sistem teknis maupun teknologi yang digunakan.

"Iya ini masalah SDM-nya, jadi bahan evaluasi juga ke kaminya mungkin harus pembinaan masinis akan diperketat lagi. Itu pasti akan menjadi evaluasi internal," ucap Eva.

Sementara itu, penyelidikan polisi masih terus berlanjut. Hasil sementara, polisi menyebut asisten masinis lalai saat mengoperasikan KRL bernomor 1156 yang berangkat dari Stasiun Jakarta Kota itu.

Di tempat lain, masinis yang menderita cedera patah jari kaki akibat benturan KRL itu saat ini juga mulai membaik setelah dirawat selama dua hari di RSPAD Gatot Subroto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com