Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bantah Bakal Jadikan TPU Tegal Alur Sekelas San Diego Hills

Kompas.com - 06/10/2015, 08:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah bakal menjadikan Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur Jakarta Barat menjadi taman pemakaman mewah sekelas San Diego Hills yang terletak di Karawang, Jawa Barat.

Hal ini sesuai Pasal 11 Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2006 tentang Retribusi Daerah. Biaya retribusi pemakaman kelas 2 hanya Rp 60.000 dan kelas 3 Rp 40.000.

"Kami sudah sepakat dalam Perda, (retribusi) makam paling mahal Rp 100.000 untuk tiga tahun, (retribusi makam) yang kelas 2 Rp 60.000 dan kelas 3 Rp 40.000. Enggak ada niat kami mengubah itu," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (5/10/2015). 

Peraturan ini, lanjut dia, juga dilakukan untuk mengetahui pihak mana yang masih memiliki keluarga dan sudah tidak memiliki keluarga. Nantinya, pemakaman yang sudah tidak ada kerabatnya dapat diketahui dengan pembayaran retribusi makam itu. Jika ada makam yang tidak dibayar retribusinya bertahun-tahun, maka makam itu akan dipindahkan.

"Kami bisa pakai lokasinya untuk ngurusin orang lain. Jadi makanya kami enggak ada niat bikin (TPU) yang mewah segala macam, itu swasta," kata Basuki. 

Sebelumnya, ide menjadikan TPU Tegal Alur menjadi TPU sekelas San Diego Hills diungkapkan oleh Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat Djauhar Arifin. Djauhar menambahkan, TPU itu rencananya akan dilengkapi dengan fasilitas rekreasi sehingga jauh dari kesan angker.

"Nanti kami mau buat makam yang sekaligus ada wahana bermain anaknya juga sehingga tidak ada kesan menakutkan. Konsepnya seperti di San Diego Hills," ujar Djauhar, Maret lalu. 

Selain untuk menjauhkan dari kesan menakutkan, pembuatan taman di areal pemakaman juga untuk menyiasati keterbatasan taman di Jakarta Barat karena jumlah taman, terutama di permukiman padat penduduk, masih sangat kurang. Saat ini tercatat ada 207 taman yang dikelola Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com