Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sekitar Resah akibat Kerusakan Jalan Kamal Raya

Kompas.com - 28/02/2014, 17:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga sekitar Kamal dan Tegal Alur resah akibat kerusakan Jalan Kamal Raya. Lebar jalan tersebut 10-12 meter, tetapi banyak lubang dengan kedalaman hingga 15 cm. Hal itu diperparah dengan daerah Tegal Alur yang termasuk daerah rawan banjir. Oleh karenanya, kerusakan bertambah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan seperti kolam terlihat di beberapa ruas jalan. Di kiri jalan, ada beberapa karung berisi pasir sisa sedimentasi. Karung-karung itu dibiarkan terbengkalai dan kerap menimbulkan kemacetan panjang. Proyek galian pun tampak terabaikan, yakni pekerjaan untuk saluran air bersih, telepon, dan kabel listrik.

Yono (50), seorang tukang tambal ban di pinggir Jalan Kamal Raya, mengatakan, jalan rusak itu sering mengakibatkan kecelakaan, terutama kendaraan bermotor roda dua. Ia beberapa kali menolong pengendara sepeda motor yang terjatuh karena menghindari lubang. Rusaknya Jalan Kamal Raya juga disebabkan kepadatan arus lalu lintas kendaraan berat dari pabrik plastik dan mainan di sepanjang jalan tersebut.

"Kadang-kadang saya suka kesal lihat pekerja galian. Enggak ditutup, dan enggak diperbaiki lagi. Tambah rusak jalannya," kata Yono kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2014).

Ia berharap, Dinas Pekerjaan Umum DKI ataupun Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Barat segera memperbaiki jalan rusak tersebut. Selama ini, menurut Yono, belum pernah ada petugas dinas ataupun suku dinas setempat yang memperbaiki jalan itu. Yono menduga, perbaikan jalan akan dilaksanakan setelah musim hujan selesai dan banjir surut.

Warga lain, Wanti Dalilah (38), pernah mengalami kecelakaan sepeda motor di jalan tersebut, saat bersama suaminya. Saat itu, hujan deras mengguyur kawasan Tegal Alur. Jalan itu tergenang hingga ketinggian 10 cm sehingga lubang tidak tampak.

"Suami saya nekat terobos karena enggak tahu. Pas masuk ke dalam lubang, suami saya ngerem mendadak, jadi motor sempat kehilangan kendali, dan saya jatuh," kata Wanti.

Dikonfirmasi secara terpisah, Lurah Tegal Alur Anik Sulastri mengaku telah mengusulkan perbaikan Jalan Kamal Raya kepada Dinas PU DKI. Namun, perbaikan jalan dapat dilaksanakan ketika banjir telah surut. Hari ini saja, banjir masih menggenangi beberapa RW di Tegal Alur. Ia berharap, Dinas PU DKI membeton Jalan Kamal Raya agar tidak cepat berlubang kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com