Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan dan Harapan untuk Bus Transjabodetabek

Kompas.com - 07/10/2015, 18:34 WIB
Sebelum ada bus transjabodetabek, warga Harapan Indah memanfaatkan bus transjakarta jurusan Pulogadung-Harapan Indah dengan tarif Rp 3.500. Setelah ada bus transjabodetabek, penumpang yang berangkat dari Harapan Indah harus membayar Rp 9.000.

Hanya dua dari lima responden yang menilai tarif bus yang berkisar Rp 8.000-Rp 10.000 ini cukup wajar. Menurut kelompok ini, angka itu sudah layak untuk biaya transportasi dari wilayah pinggiran ke DKI Jakarta.

Dukungan besar

Meski demikian, dukungan warga untuk bus transjabodetabek besar. Tujuh dari 10 responden meyakini jika bus pengumpan ini bisa terintegrasi baik dengan bus transjakarta pada masa mendatang. Bus yang dilengkapi dengan GPS dan kamera pemantau ini diharapkan bisa menguatkan keberadaan APTB yang sudah beroperasi.

Kehadiran bus transjabodetabek juga diyakini oleh separuh responden menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di masa mendatang. Setidaknya bisa memengaruhi para komuter yang selama ini masih menggunakan kendaraan pribadi untuk berpindah ke bus transjabodetabek.

Di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya melakukan pembenahan. Respons terhadap tarif yang dinilai mahal oleh sebagian responden salah satunya. Pihak PPD saat ini sedang mengkaji penyesuaian tarif dengan memperhitungkan jarak, bahan bakar, dan biaya operasional.

Perbaikan yang disempurnakan dengan dukungan publik akan menjadikan layanan bus transjabodetabek kepada warga Ibu Kota dan sekitarnya lebih baik di masa mendatang. (M PUTERI ROSALINA/LITBANG KOMPAS)

------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Rabu, 7 Oktober 2015, dengan judul "Dukungan dan Harapan untuk Bus Transjabodetabek".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com