Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sopir soal Transjakarta "Nyender" di Depan Halte BKN

Kompas.com - 09/10/2015, 17:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga melaporkan adanya bus transjakarta yang kerap berhenti tanpa alasan jelas di depan halte BKN, Cawang, Jakarta Timur. Bagaimana tanggapan pramudi transjakarta soal keluhan ini.

Setia (46) salah satu pramudi dari operator Jakarta Mega Trans (JMT) tak tahu soal apa alasan bus transjakarta yang kerap dilaporkan berhenti lama di depan halte BKN.

Namun, Setia mengakui bahwa ia kerap memanfaatkan pinggiran Jalan Mayjen Sutoyo sebelum halte BKN untuk perbaikan bus transjakarta yang dikemudikannya.

"Kalau di sini memang tempat biasa kita untuk perbaikan, lihat saja ada mobil storing-nya kan. Habis mau di mana lagi, sepanjang jalan ini hanya tempat ini yang paling mungkin jadi tempat perbaikan. Enggak mungkin kan kalau lagi rusak kita paksa ke pul di Rambutan, kalau mogok di tengah jalan malah bisa lebih ramai lagi," kata Setia di Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (9/10/2015). (Baca: Penyebab Transjakarta "Nyender" Dinilai Bukan karena Kru Pemalas)

Setia mengklaim, operatornya tidak memperbolehkan para pramudinya untuk mengetem sembarangan di pinggir jalan. Kecuali memang bus sedang mengalami kerusakan atau pramudinya sakit, sehingga terpaksa berhenti untuk menunggu pengganti.

Untuk makan pun, lanjutnya, ia biasa mangkal di Harmoni. "Di sini pun sebenarnya enggak boleh buat tempat berhenti. Tetapi mau bagaimana lagi kalau rusak," ujar Setia.

Rata-rata, bus yang berhenti di situ melakukan perbaikan ringan seperti selang bocor, AC, angin rem. Kalau mati total bus dari operatornya akan diderek ke pul di Rambutan. (Baca: PT Transjakarta Tak Bisa Memutus Kontrak Operator-operator Nakal)

Beberapa operator lain, kata dia, ikut memanfaatkan tempat ini untuk melakukan perbaikan. Sehingga, ia mengaku tak tahu apa sebab adanya transjakarta mengetem di depan halte BKN.

"Tetapi mungkin masyarakat yang di halte itu pada lihat ada yang berhenti di depan halte, lalu dimasukkan ke media sosial. Padahal belum tahu kalau busnya ada trouble," ujar Setia.

Seorang pengemudi transjakarta lain dari JMT juga mengatakan hal senada. "Kalau untuk operator saya enggak ada berhenti depan BKN. Kalau saya berhenti ya di sini (sebelum halte). Tetapi di sini memang sudah biasa. Dari saya masuk memang sudah begini," ujar pria yang mengaku telah menjadi sopir di JMT sejak empat tahun lalu itu.

Pantauan Kompas.com, selama beberapa saat tidak ada bus transjakarta yang mangkal atau berhenti di depan halte BKN. Namun, pinggiran jalan ini memang dijadikan parkir banyak kendaraan pribadi.

Ada pula angkot KWK 04, Mayasari P55, taksi, bus sekolah, dan sepeda motor yang mengetem sepanjang jalan sebelum dan sesudah halte BKN. (Baca: Halte BKN Cawang Sering Dijadikan Tempat "Nyender" Transjakarta)

Bahkan, Mayasari P55 jurusan Kampung Rambutan-Grogol memanfaatkan jalan depan halte BKN arah UKI untuk tempat mangkal. Namun, tidak ada penindakan dari petugas berwenang untuk menertibkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com