Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhyaksa Dault: Pokoknya Saya Mau Maju Tanpa Transaksional

Kompas.com - 09/10/2015, 19:01 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sejumlah golongan sudah menyatakan dukungan bahkan mendaulat namanya untuk dijadikan calon Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 nanti, Adhyaksa Dault baru akan secara resmi mendeklarasikan diri bertarung untuk kursi DKI 1 pada bulan Desember mendatang.

Ia masih menimbang-nimbang jalan yang akan dipilih untuk menjadi gubernur. "Nanti Desember saya akan deklarasi secara resmi, yang sudah-sudah kan baru menerima pendaulatan dari berbagai tokoh. Kita akan lihat kalau memang ada yang (menawarkan) dari partai ya kita lihat, tapi kalau tidak ada ya kita maju perseorangan. Pokoknya saya mau maju tanpa transaksional," kata Adhyaksa saat konferensi pers di Hotel Atlet Century, Jumat (9/10/2015) sore.

Ia mengakui sudah ada sejumlah partai yang berkomunikasi dengannya, Namun Adhyaksa enggan membocorkan nama-nama partai yang ingin mengusungnya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu juga telah menyiapkan sejumlah program bila akhirnya menjabat sebagai gubernur Ibu Kota. "Saya punya program inti saja dulu, belum bisa saya jelaskan itu, yaitu 9 manifesto kesejahteraan Jakarta," tambah Adhyaksa.

Belakangan, sejumlah pihak telah menyatakan dukungan secara terbuka kepada Adhyaksa untuk maju dalam pilkada 2017. Bahkan pada Jumat (9/10/2015) sore, berbagai atlet yang tergabung dalam Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI) mendaulat Adhyaksa untuk menjadi calon gubernur.

"Kita mengetahui bahwa perhatian dan kiprah beliau dalam olahraga seperti apa, oleh karena itu kita merindukan sosok seperti beliau untuk mengemban amanah memimpin Jakarta," kata Ketua Umum IANI Icuk Sugiarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com