Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Todong Dua Remaja Pakai "Airsoft Gun", Oknum Siskomas Diperiksa Polisi

Kompas.com - 14/10/2015, 21:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi oknum petugas Sistem Komunikasi Masyarakat (Siskomas) yang satu ini membuatnya harus berurusan dengan polisi. Pasalnya, saat membubarkan tawuran, ia malah menodongkan senjata jenis airsoft gun ke arah dua orang remaja. Bahkan, oknum berinisial D itu juga diduga salah menangkap orang.

Dua remaja yang ditangkap dan ditodong tersebut adalah Al (16) dan De (16), warga Jalan Cipinang Latihan, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur. Ayah Al, Su (58) menceritakan, perbuatan oknum Siskomas yang merupakan mitra kepolisian itu terjadi pada Jumat (10/10/2015) malam lalu.

Menurut Su, anaknya malam itu hendak membeli nasi goreng. Lantaran sudah malam Al mengajak De berjalan bersamanya. Namun, saat belum jauh berjalan, terjadi tawuran warga di sekitar komplek tempat tinggalnya, antara warga RW 11 dan RW 13. Al dan De pun buru-buru kembali ke rumah.

Tapi, oknum Siskomas berinisial D yang disebut sedang membubarkan tawuran malah mengejar kedua remaja itu. "Anggota siskomas itu tahu-tahu lari mengejar anak saya," kata Su, di Mapolsek Jatinegara, Rabu (14/10/2015) malam.

Su mengatakan, anaknya dan temannya lalu berlari masuk ke rumah seorang warga. Oknum Siskomas itu terus mengejar dan ketika menemukan kedua remaja lantas menodongkan senjata air softgun ke arah keduanya. "Anak saya disuruh keluar rumah sambil menodongkan senjata air softgun miliknya," ujar Su.

Ketakutan karena ditodong, Al dan Du menyerahkan diri. Namun, keduanya malah disuruh melepas pakaian mereka. "Setelah itu ikat pinggang punya teman anak saya dipakai buat mengikat tangan mereka berdua," ujar Su.

Setelah kejadian dan mendengar cerita anaknya, Su lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Jatinegara. Su tak terima lantaran tugas Siskomas itu dianggapnya sudah kebablasan. Kapolsek Jatinegara Kompol Suwanda mengatakan sudah memanggil oknum Siskomas yang dimaksud. Polisi juga sudah memeriksa dan menegur yang bersangkutan.

Selain teguran, oknum tersebut juga diminta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Jika tidak, lanjutnya, maka sanksi terhadap oknum itu bisa sampai pecabutan izin keanggotaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com