Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sebut Banyak Pelaku Kericuhan Mengatasnamakan Jakmania

Kompas.com - 18/10/2015, 18:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyebut banyak pelaku kericuhan mengatasnamakan pendukung klub Persija Jakarta, The Jakmania. Menurut dia, Jakmania di bawah kepemimpinan Richard Ahmad sudah berkomitmen mendukung pelaksanaan final Piala Presiden antara Persib Bandung dengan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Minggu (18/10/2015) malam ini. 

"Memang dalam waktu dua hari terakhir ini ada beberapa insiden kecil, tetapi kami yakin itu bukan dari teman-teman Jakmania," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Minggu. 

Bahkan, lanjut dia, banyak kelompok anak muda seperti geng motor yang mengatasnamakan Jakmania. Beberapa hari lalu, Tito mengatakan telah mendapat jaminan dari Jakmania yang resmi untuk menjadi tuan rumah yang baik.

Jika menjadi tuan rumah yang baik, maka Persija Jakarta akan mendapat berbagai keuntungan. Seperti bertanding di SUGBK dan diterima oleh kesebelasan lainnya.

"Jadi teman-teman Jakmania sudah sangat komit untuk membantu terselenggaranya final Piala Presiden ini. Baik Jakmania maupun Bobotoh (pendukung Persib Bandung) juga ada yang punya struktur cair. Makanya kami minta media untuk mendinginkan suasana juga," kata Tito.

Hingga saat ini telah ada 186 orang yang diamankan akibat aksi anarkistis jelang final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC Palembang di Mapolda Metro Jaya.

Sebagian orang yang ditangkap mengaku berstatus pelajar dan merupakan pendukung salah satu klub yang bertanding yakni Persib Bandung dan Sriwijaya FC Palembang.

Mereka ditangkap setelah tepergok melakukan aksi saling serang dan melempari batu ke kendaraan. Di antara pelaku terdapat salah seorang yang kedapatan membawa senjata tajam berupa pedang.

Menanggapi hal itu, Tito kembali menyebut bahwa pelaku kericuhan bukanlah Jakmania. "Mungkin mereka mengaku-ngaku Jakmania. Ini cair juga makanya jangan percaya. Saya percaya sama teman-teman Jakmania," kata jenderal bintang dua tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com