Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Kecil yang Terdampak Lebih Dulu

Kompas.com - 06/11/2015, 15:17 WIB
Namun, truk-truk sampah hanya diizinkan melintas pada pukul 21.00- 05.00. Akibatnya, terjadi penumpukan truk di malam hari.

Kerja 19 jam

Setelah kesepakatan baru itu, Da’i yang biasanya mengangkut sampah pada siang hari pun harus berganti waktu menjadi malam hari.

Biasanya, Da’i mulai mengangkut sampah pukul 07.00 dan selesai bongkar muatan pada pukul 14.00. Namun, kini, Da’i mulai bekerja pukul 16.00 dan baru selesai pukul 11.00 keesokan harinya.

Kendati harus bekerja 19 jam, Da’i dan kawan-kawan tak mendapat uang lembur.

Sebaliknya, dia malah harus merogoh pengeluaran tambahan untuk biaya makan selama menunggu di dalam TPST Bantargebang.

”Biasanya saya hanya makan sekali sehari sekitar Rp 15.000, sekarang harus makan tiga kali sehari di dalam TPST Bantargebang. Pulang ke rumah hanya mampir mandi dan ganti baju,” ucap Da’i yang digaji Rp 2,7 juta per bulan ini.

Sopir-sopir lain pun mengalami hal sama. Saat ditemui di sejumlah lokasi di Jakarta Barat, Kamis, wajah sopir-sopir truk sampah itu tampak pucat karena kurang tidur dan belum sempat pulang ke rumah.

Tersendatnya pengangkutan sampah ke Bantargebang juga menyebabkan berkurangnya rit mereka, dan konsumsi solar truk bertambah 10 liter per hari. Biaya tambahan tersebut dipikul sendiri oleh para sopir.

”Sejak hari Minggu, saya dan kawan-kawan sopir lain cuma bisa mengangkut sampah satu rit saja, padahal biasanya kami bisa mengangkat sampah dua rit. Pendapatan untuk satu rit Rp 25.000,” kata Agus Priyasejati, sopir truk sampah yang ditemui di Kompleks Perumahan DPU RW 004, Tegal Alur, Cengkareng, Jakbar, Kamis sore.

Sophian (33), sopir lain di Kecamatan Kebon Jeruk, mengeluhkan konsumsi solar yang bertambah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com