Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali Urus Roya Tanah di BPN, Dharmadi Kaget Cuma Bayar Rp 60.000

Kompas.com - 23/11/2015, 16:22 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


Masih ada yang belum puas

Perwakilan dari kantor notaris lainnya, Ida Utomo (60), mengungkapkan hal yang berbeda. Dia justru memandang, masih banyak poin yang perlu diperbaiki dari pelayanan di kantor BPN.

Ida juga menceritakan pengalamannya dikecewakan hingga sampai mengamuk kepada petugas.

"Saya pernah ngurus SKT (Surat Keterangan Terdaftar) yang harusnya selesai lima hari malah sampai 30 hari. Ternyata, petugas yang di atas bilang alasannya karena buku tanah enggak ada dan segala macam. Saya sampai ngamuk-ngamuk. Biasanya, yang kayak begitu orang-orang lama," kata Ida.

Pengalaman Ida berkutat di bidang tersebut selama 30 tahun membuat dirinya paham tentang masih adanya pelayanan yang kurang maksimal sampai saat ini.

Meski begitu, baik Ida maupun Alfi sama-sama mengutarakan, sudah mulai banyak orang yang mengurus sendiri keperluannya tanpa diwakili ahli di bidang hukum.

Salah satu staf kantor BPN Jakarta Barat, Rommy Firdaus, menjelaskan, ada hari khusus untuk pihak BPN tidak menerima kuasa dari pemohon alias pengurusan yang tidak diwakili, yaitu pada Sabtu dan Minggu, mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak takut mengurus sendiri karena pelayanan di kantor BPN sudah memudahkan masyarakat.

Testimoni positif

Hal yang sama diungkapkan netizen di media sosial Facebook, yaitu pemilik akun bernama Suryanto Kwok.

Dia mengungkapkan pengalamannya saat mengurus sertifikat Hak Guna Bangunan di kantor BPK Jakarta Barat juga yang sudah mengalami "reformasi birokrasi".

"Saya khawatir ketika mengurus sesuatu di 'kantor pemerintah' akan dipersulit. Tapi, kekhawatiran itu hilang ketika tiba di kantor BPN. Lama pengurusan cuma tujuh hari. Tidak ada indikasi untuk mempersulit, bahkan untuk saya warga keturunan. Dan, yang paling mengagetkan, biayanya cuma Rp 50.000," tulis Suryanto Kwok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com