Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, kerugian akibat investasi bodong yang dilakukan ST mencapai Rp 7 miliar.
"ST ditangkap tadi pagi (kemarin), penyidik mendapat informasi bahwa yang bersangkutan menginap di Palmerah, Jakarta Barat," kata Krishna, Kamis (26/11).
Selain ST, polisi juga tengah mengejar pelaku lainnya, seorang perempuan berinisial AST (49). Menurut Krishna, korban penipuan ST dan rekannya cukup banyak. Dari data polisi, terdapat 25 korban yang berasal dari kalangan artis hingga orang biasa.
Modus penipuan yang dilakukan ST adalah dengan menawarkan investasi di PT CSM, perusahaan yang didirikan oleh kedua pelaku.
Untuk menarik investor sebagai anggota di perusahaan itu, mereka menawarkan keuntungan mulai 18 persen hingga 40 persen. Para korban pun tergiur dengan janji keuntungan selangit tersebut.
Tak hanya menanamkan uang, korban-korban itu juga diminta untuk mencari investor lain dengan dijanjikan keuntungan 10 persen hingga 15 persen dari uang yang diinvestasikan ke perusahaan ST.
Dana yang terkumpul kemudian digunakan pelaku untuk kepentingan pribadi, dengan mendaftarkan ke salah satu perusahaan perdagangan mata uang mengatasnamakan pribadi pelaku.
Penipuan ini berawal pada 20 Februari 2012 saat sejumlah korban menghadiri presentasi yang dilakukan AST untuk menawarkan bisnis yang dia kelola bersama ST.
Saat itu, korban dijanjikan keuntungan sebesar 40 persen per bulan selama 15 kali, termasuk pengembalian modal. Mereka dijanjikan pula hadiah mobil BMW untuk sponsor paling atas atau yang menanam uang paling banyak.
Korban yang tergiur pun mentransferkan uang investasi ke rekening pelaku. Namun, ternyata ST hanya mengembalikan keuntungan sebanyak dua kali dan selanjutnya tak pernah ada lagi.
Penipuan dengan modus investasi ini sudah berkali-kali terjadi. Pada Mei lalu, Polda Metro Jaya menangkap IB yang menipu 1.577 investor yang tergiur keuntungan investasi di bidang kondominium-hotel. Kemudian, padi Juni lalu, polisi menangkap KT karena menipu ribuan orang dengan modus investasi bodong bisnis tisu. (RAY)
-------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas, edisi Jumat, 27 November 2015, dengan judul "Investasi Bodong Tak Pernah Hilang."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.