Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bodong Tak Pernah Hilang

Kompas.com - 27/11/2015, 15:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Investasi bodong ternyata tak pernah hilang karena korbannya terus bermunculan. Polda Metro Jaya baru saja menangkap pemain sinetron ST (33) karena terlibat penipuan dengan modus investasi perdagangan mata uang, batubara, dan hiburan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, kerugian akibat investasi bodong yang dilakukan ST mencapai Rp 7 miliar.

"ST ditangkap tadi pagi (kemarin), penyidik mendapat informasi bahwa yang bersangkutan menginap di Palmerah, Jakarta Barat," kata Krishna, Kamis (26/11).

Selain ST, polisi juga tengah mengejar pelaku lainnya, seorang perempuan berinisial AST (49). Menurut Krishna, korban penipuan ST dan rekannya cukup banyak. Dari data polisi, terdapat 25 korban yang berasal dari kalangan artis hingga orang biasa.

Modus penipuan yang dilakukan ST adalah dengan menawarkan investasi di PT CSM, perusahaan yang didirikan oleh kedua pelaku.

Untuk menarik investor sebagai anggota di perusahaan itu, mereka menawarkan keuntungan mulai 18 persen hingga 40 persen. Para korban pun tergiur dengan janji keuntungan selangit tersebut.

Tak hanya menanamkan uang, korban-korban itu juga diminta untuk mencari investor lain dengan dijanjikan keuntungan 10 persen hingga 15 persen dari uang yang diinvestasikan ke perusahaan ST.

Dana yang terkumpul kemudian digunakan pelaku untuk kepentingan pribadi, dengan mendaftarkan ke salah satu perusahaan perdagangan mata uang mengatasnamakan pribadi pelaku.

Penipuan ini berawal pada 20 Februari 2012 saat sejumlah korban menghadiri presentasi yang dilakukan AST untuk menawarkan bisnis yang dia kelola bersama ST.

Saat itu, korban dijanjikan keuntungan sebesar 40 persen per bulan selama 15 kali, termasuk pengembalian modal. Mereka dijanjikan pula hadiah mobil BMW untuk sponsor paling atas atau yang menanam uang paling banyak.

Korban yang tergiur pun mentransferkan uang investasi ke rekening pelaku. Namun, ternyata ST hanya mengembalikan keuntungan sebanyak dua kali dan selanjutnya tak pernah ada lagi.

Penipuan dengan modus investasi ini sudah berkali-kali terjadi. Pada Mei lalu, Polda Metro Jaya menangkap IB yang menipu 1.577 investor yang tergiur keuntungan investasi di bidang kondominium-hotel. Kemudian, padi Juni lalu, polisi menangkap KT karena menipu ribuan orang dengan modus investasi bodong bisnis tisu. (RAY)

-------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas, edisi Jumat, 27 November 2015, dengan judul "Investasi Bodong Tak Pernah Hilang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com