Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Pariwisata DKI yang Selamat dari Pencopotan Ahok

Kompas.com - 03/12/2015, 08:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Purba Hutapea terlihat senang karena tidak dicopot Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pada pelantikan terakhir.

Dia mengatakan ingin menyelesaikan terlebih dahulu kewajibannya sampai tahun anggaran 2015 berakhir.

Awal tahun depan, kinerja Purba akan dievaluasi kembali. Mengenai peluangnya mempertahankan jabatan di tahun depan, Purba mengaku pasrah.

"Kalau soal tahun depan, tanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dia yang menjadikan langit dan bumi," ujar Purba ketika dihubungi, Kamis (3/12/2015).

Kemarin, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI mengalami banyak perombakan.

Pegawai yang sebelumnya bertugas di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) banyak yang dipindahkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI.

Purba mengatakan, mereka menempati posisi kepala suku dinas dan kepala bidang.

Sama seperti Gubernur, Purba juga berharap masuknya orang baru di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI bisa memberikan penyegaran.

Dia juga berharap penyegaran ini bisa membawa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menjadi targetnya di akhir tahun.

"Dan sampai akhir tahun, target kita ya penyerapan anggaran. Kalau di Dinas Pariwisata ada juga target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara," ujar dia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempertahankan Purba karena dianggap berkinerja baik. Hanya saja, kinerja anak buahnya masih dipertanyakan.

Purba merupakan salah satu pejabat yang belakangan dikabarkan sebagai salah satu kepala dinas yang akan dicopot.

Hal itu menyusul temuan inefisiensi anggaran penyelenggaraan Festival Kota Tua yang diusulkan mencapai Rp 10 miliar hanya untuk satu malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com