Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Orangtua Siswa soal Larangan Mencairkan Dana KJP

Kompas.com - 18/12/2015, 16:38 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


Soal adanya penyalahgunaan KJP, Slamet mengatakan, setiap orang berbeda. Asal, dana KJP benar digunakan oleh orangtua si anak untuk kebutuhan sekolah.

"Kalau pakai di luar kebutuhan anak itu namanya enggak tahu diri," ujar warga yang tinggal di rusun Bidaracina itu.

Namun demikian, ia mengaku setuju saja dengan perubahan kebijakan dari pemerintah soal sistem penarikan dana KJP menjadi non tunai seperti saat ini.

"Setuju aja sih, asal belanja di toko mudah, enggak di lempar-lempar," ujar Slamet.

Pedapat berbeda diungkapkan Resi (39), penerima KJP lainnya. Menurut Resi, dana KJP memang sebaiknya tidak dicairkan.

"Bagi saya pribadi kalau enggak bisa dicairkan lagi lebih baik, kan jadi enggak bisa disalahgunain," ujar Resi.

Meski menurut penilaiannya, lebih banyak warga yang akan senang bila KJP bisa dicairkan. Hanya, Resi yang menerima satu KJP bagi anaknya yang duduk di bangku SD Negeri kelas III itu kadang bingung, dana KJP dapat dimanfaatkan untuk keperluan apa lagi.

Sebab, dana KJP di rekening anaknya kadang tak habis untuk digunakan untuk belanja peralatan sekolah.

"Paling saya belanjain untuk susu kaleng kan boleh. Atau biarin aja di rekening," ujar Resi.

Kasus penyalahgunaan dana KJP belakangan terjadi lagi. Teranyar yakni praktik pencairan dana KJP di dua toko di Pasar Koja Baru, di Koja, Jakarta Utara.

Bahkan, salah satu toko kedapatan langsung oleh pengelola pasar sedang mencairkan dana KJP. Akibatnya, dua toko di pasar itu ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com