Selip lidah Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana yang salah menyebut UPS sebagai USB terus menjadi bulan-bulanan Basuki. Tiap menyampaikan sambutan, Basuki tak henti-hentinya menyindir UPS fungsi USB.
Saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Senin (13/4/2015) lalu, Basuki meminta siswa tidak khawatir terhadap mati listrik ketika mengerjakan UN berbasis online. Sebab, sekolah memiliki UPS.
"Jangan lupa, kami kan ada namanya UPS kecil untuk komputer. Jadi, hampir semua komputer itu ada UPS-nya. UPS-nya murah kok, paling Rp 100.000-Rp 200.000, kecuali sih USB yang fungsi UPS, itu mahal. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.
Kemudian saat ke Mapolda Metro Jaya, Basuki berjanji memberi hibah kepada Polda Metro Jaya hingga Rp 500 miliar. Menurut dia, jumlah itu masih kecil jika dibandingkan pengadaan UPS yang mencapai Rp 1,2 triliun.
"Pokoknya patokannya kalau masih di bawah harga UPS itu masih murah banget, he-he-he," kata Basuki terkekeh saat itu.
4. Otak, perut, dompet
Dalam memimpin ibu kota, Basuki ingin mewujudkan satu target. Target itu pun sudah tercantum dalam Visi Jakarta, yakni memenuhi otak, perut, dan dompet warga Jakarta.
Ketika pelantikan pejabat, Basuki tak henti-hentinya meminta pegawai untuk memenuhi target tersebut.
Otak penuh berarti pendidikan terjangkau dan berkualitas, mengembalikan tempat ibadah menjadi pusat kegiatan masyarakat, dan membuka semua data secara transparan guna meningkatkan partisipasi publik dengan berbagai program e-government.
Kemudian perut penuh berarti masyarakat menikmati makanan yang aman dan bergizi serta memperkuat BUMD sebagai penyeimbang harga dan menjaga suplai kebutuhan.
Sementara kantong penuh berarti pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan dan subsidi di berbagai bidang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar sesuai Kebutuhan Hidup Cukup.
"Yang penting kepala penuh, perut penuh, dan dompet penuh," kata Basuki, (8/10/2015).