Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Jakarta Akan Mencatat Nama Ahok dan "Bahasa Toilet"-nya

Kompas.com - 26/03/2015, 15:04 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan, "perkataan toilet" yang diucapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan terekam dalam sejarah Jakarta. Basuki akan diingat sebagai gubernur yang dengan emosional mengucapkan perkataan itu dalam wawancara live televisi.

"Itu akan jadi branding, jadi sejarah. Oh Jakarta, dulu gubernurnya ada yang sebut ta*k. Kalau dicari di-google, Ahok-ta*k pasti muncul di seluruh dunia," ujar Emrus dalam rapat angket, Kamis (26/3/2015).

Emrus mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa pejabat publik harus belajar komunikasi. Emrus mengatakan, komunikasi bukan hanya diartikan sebagai media penyampaian pesan. Memang, Ahok sudah mengucapkan permintaan maaf atas perkataan tersebut. Ahok juga telah menjelaskan alasan mengapa ia bisa kelepasan mengucap "bahasa toilet" itu.

"Akan tetapi, pesan tidak bisa ditarik kembali dengan upaya apa pun, termasuk minta maaf. Luka tidak pernah bisa disembuhkan. Ketika kita berucap, maka itu tidak bisa ditarik lagi. Pesan yang dilontarkan selalu berbekas, terutama bagi khalayak yang diserang," ujar Emrus.

"Pilihan kata yang paling jelek itu adalah isi toilet," tambah Emrus.

Emrus menambahkan, wajar apabila pejabat negara merasa marah ketika melihat penyimpangan. Akan tetapi, menurut Emrus, kemarahan tersebut bisa dilakukan tanpa perlu mengeluarkan kata-kata kasar. Jika hal tersebut dilakukan, maka hal itu malah akan merusak tatanan sosial.

"Manusia mungkin marah lihat penyimpangan sosial, tetapi harus tetap disampaikan dengan garis etika. Misal, anak saya melanggar etika, saya tetap menegur dia, tetapi tidak boleh marah-marah. Justru saya yang harus merangkul dia. Para pejabat publik inheren dalam dirinya, berkomunikasi mengindahkan etika," ujar Emrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com