Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diminta Laporkan Klinik yang Mempekerjakan Dokter Asing

Kompas.com - 11/01/2016, 15:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koemedi Priharto mengimbau warga untuk tidak segan untuk melaporkan klinik yang menggunakan tenaga medis warga negara asing.

Sebab, kata dia, sampai saat ini, Kementerian Kesehatan tidak pernah mengeluarkan izin untuk dokter asing di Indonesia.

"Karena itu, kalau ketemu dokter asing, apalagi kalau pengobatannya mencurigakan, laporkan. Biar nanti kita tertibkan," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/1/2016).

Koesmedi juga mengimbau pengelola-pengelola klinik agar tidak berusaha mempekerjakan dokter asing.

Selain itu, untuk memastikan agar keberadaan klinik tersebut legal secara hukum, Koesmedi meminta pengelola klinik agar segera memperbarui izin.

"Kalau tidak mau berurusan dengan hukum, perbaiki semuanya. Kalau aturannya dokter asing belum boleh masuk Indonesia, ya jangan masuk," ujar dia.

Sebagai informasi, pada pekan lalu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menerima sejumlah laporan mengenai klinik yang mempekerjakan tenaga medis warga negara asing. Salah satunya klinik chiropractic di mal Pondok Indah, Jakarta Selatan. 

Terapi di klinik yang diketahui mempekerjakan dokter asal Amerika Serikat itu diduga menjadi penyebab tewasnya salah seorang warga bernama Allya Siska Nadya (32).

Selain itu, pada pekan lalu, Dinkes dibantu Kantor Imigrasi Jakarta Selatan menggerebek Medika Plaza Internasional Clinic, Sabtu (9/1/2016).

Klinik yang membuka praktik di Hotel Kartika Chandra itu diketahui mempekerjakan dokter asal Malaysia.

Kompas TV Klinik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Megapolitan
PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

Megapolitan
Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

Megapolitan
Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Megapolitan
ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

Megapolitan
Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Megapolitan
Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Megapolitan
Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Megapolitan
Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Megapolitan
Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com