Sebab, lanjut dia, pihak kepolisian sudah mencium potensi teror sejak Desember 2015 lalu. Hanya saja, lanjut dia, bangsa Indonesia terlalu lunak terhadap hal ini.
"Kita terlalu lunak ya. Sudah tahu (ada potensi teror), tidak ditindak karena takut, apa kata masyarakat? Apalagi orang-orang berlindung di balik agama," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (15/1/2016).
Di samping itu, Basuki menyebut aparat keamanan di Indonesia masih terlalu berhati-hati untuk menindak pihak-pihak yang mencurigakan.
"Kita (aparat keamanan) pikir, nanti apa kata orang nih, bawa-bawa agama lagi kan. Ya mana ada sih agama yang ngajarin bunuh orang gitu lho," kata Basuki.
Ledakan bom dan baku tembak di Sarinah kemarin menewaskan tujuh orang -lima di antaranya pelaku- dan melukai puluhan orang lainnya.
Diduga, sel jaringan ISIS Bahrun Naim yang menjadi dalang terorisme di Sarinah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.