Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Penggalangan Dana untuk Bantu Keluarga Rais Korban Bom Thamrin

Kompas.com - 21/01/2016, 13:02 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Dompet Dhuafa membuat penggalangan dana untuk membantu keluarga Rais Karna, petugas satpam Bangkok Bank yang menjadi korban tembakan teroris di Thamrin.

Keluarga Rais diusir dari kontrakan mereka karena Rais dianggap sebagai teroris oleh pemilik kontrakan. (Baca: Sebelum Tertembak di Kepala, Rais Beri Tahu Polisi Ledakan di Starbucks)

"Dana yang terkumpul akan kami salurkan untuk santunan keluarga, beasiswa anak almarhum, biaya sewa kontrakan, serta modal usaha agar mereka dapat kembali mandiri," ujar Head of Fundraising Dompet Dhuafa, Boy Mareta, melalui keterangan pers, Kamis (21/1/2016).

Dana untuk keluarga Rais dapat dikumpulkan melalui situs kitabisa.com/bomthamrin. Penggalangan dana tersebut akan ditutup pada 1 Februari 2016.

Berdasarkan informasi dari situs kitabisa.com/bomthamrin, dana yang terkumpul hingga saat ini sebesar Rp 500.781.

Sementara itu, Dompet Dhuafa menargetkan dana Rp 50 juta untuk membantu keluarga Rais.

"Semoga bantuan dari masyarakat dapat meringankan beban keluarga almarhum," ujar Boy.

Adapun Rais yang merupakan tulang punggung keluarga itu meninggalkan seorang istri, Laili Herlina, dan dua anak yang masih sangat kecil, yakni Siti Ataya Ramadhani (5) dan Keyanu Aprilia (2).

Keluarga Rais Karna tidak diizinkan lagi menempati rumah kontrakannya di Jalan Ken Arok, Kampung Klered, Bojong Gede, Bogor, lantaran korban diduga teroris oleh pemilik kontrakan.

Menurut ibunda Rais, Neneng (60), pemilik kontrakan memberi tenggat waktu tiga hari kepada keluarga almarhum Rais Karna untuk mengosongkan kontrakan tersebut. (Baca: Suami Tewas Ditembak Teroris di Dekat Sarinah, Keluarga Malah Diusir dari Kontrakan)

"Rais enggak pernah nunggak bayar kontrakan setiap bulannya. Istri dan kedua anak Rais tinggal di rumah saya dulu buat sementara," ujar Neneng sambil meneteskan air mata saat diwawancarai Kompas.com, Senin (18/1/2016).

Kompas TV Rais Karna Hembuskan Nafas Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com