"Ini fenomena lain, biasanya polisi menggerebek itu kan mereka banyak dan dilengkapi senjata banyak. Nah ini menimbulkan spekulasi kenapa mereka hanya berempat (polisi)," ujar Thomas.
Sehingga, perlawanan terhadap polisi pada penggerebekan itu sangat mungkin terjadi.
Kekuasaan uang
Selain itu, bandar atau pengedar biasanya menggunakan uang untuk mendapat kekuasaan. Sekelompok warga lain yang selama ini menikmati uang narkoba dari para pengedar atau bandar itu bisa saja membantu untuk melawan petugas.
"Sangat mungkin untuk melawan petugas karena beberapa warga juga memperoleh keuntungan dari peredaran narkoba itu," ujar Thomas.
Ia memberi contoh kasus di Kampung Ambon di Kalideres, Jakarta Barat. Thomas mengatakan, penggerebekan kerap gagal karena ternyata ada warga yang membantu melindungi jaringan narkoba di sana.
Menurut dia, hal itu karena kekuasaan uang dari para pengedar dan bandar tadi.
"Kan beberapa kali digerebek polisi, tapi sering kali mereka sudah ada yang beri informasi, nah ini siapa yang beri informasi? Dan waktu digerebek ternyata mereka mengadakan perlawanan," ujar Thomas.
Ia berpendapat, narkoba adalah kejahatan besar dan memiliki jaringan internasional.
Di hirarkinya pun jaringan narkoba diisi dari berbagai macam orang, dari yang profesional sampai yang lihai mengedarkan barang. Bahkan, diisi orang yang tak takut mati.
"Bahkan pengedar kelas kakap, ternyata punya usaha ilegal seperti real estate dan usaha pergudangan di pelabuhan. Seolah-oleh mereka pengusaha besar," ujar Thomas.