Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Boleh Memilih, PKL Kebayoran Baru Tak Mau Direlokasi

Kompas.com - 27/01/2016, 13:53 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar wilayah Pasar Kebayoran Lama mengaku merasa berat hati jika harus direlokasi.

"Mau enggak mau ya harus mau," ujar pedagang kembang api, Joko (37) kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Joko mengatakan bila boleh memilih dia lebih ingin tetap berjualan di pinggir-pinggir jalan sekitar Pasar Kebayoran Lama.

"Kalau di sini kan sudah ketahuan banyak orang yang lalu lalang. Kemungkinan cepat terjual dagangannya lebih gede," ucap Joko.

Maskaji (48), pedagang sandal yang sudah berjualan sejak era Presiden Soeharto ini pun enggan untuk pindah tempat.

"Saya kan enggak bisa maksa, kalau enggak boleh ya enggak boleh," kata Sudir.

Maskaji menuturkan, ia telah mendengar kabar tersebut sejak lama. Namun hingga kini, rencana tersebut belum juga terlaksanakan.

"Tapi lokasi pindahnya enggak tahu di mana, masih dalam bayangan. Kalau bayangan doang ya saya enggak mau," ucap Maskaji.

Wakil Camat Kebayoran Lama Endang Effendi mengatakan, rencananya ribuan PKL yang berdagang di bahu jalan sekitar Pasar Kebayoran Lama akan direlokasi.

"Tapi sampai saat ini lahan untuk relokasinya masih dalam tahap pembebasan," kata Endang saat dihubungi, Rabu.

Endang menerangkan lahan itu terletak di depan Pasar Kebayoran Lama, Jalan Ciputat Raya, Jakarta Selatan dan memiliki luas 8.000 meter persegi.

"Relokasi ini juga untuk mempermudah akses jalan. Memang kalau siang itu masih terlihat biasa saja, tapi kalau malam hari pedagangnya bisa sampai ke badan jalan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com