Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil, Alasan Duet Gerindra dan PKS di Pilkada DKI

Kompas.com - 27/01/2016, 18:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat berkoalisi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Alasannya, kedua parpol itu sama-sama ingin mengajukan Ridwan Kamil.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, Ridwan Kamil adalah magnet banyak partai dalam Pilkada DKI.

"RK (Ridwan Kamil) itu perekat semua partai," ujar Taufik seusai acara penjaringan bakal calon gubernur Gerindra di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).

Namun, Taufik mengaku belum bisa memastikan apakah partainya akan mengusung Ridwan.

Selain karena masih berjalannya proses penjaringan, Taufik menyebut penentuan akhir orang yang akan diusung pada pilkada berada di tangan DPP.

Ridwan merupakan satu dari delapan orang yang masuk dalam bursa bakal calon gubernur yang akan diusung. Hal yang sama juga terjadi di PKS.

Ketua DPW PKS Syakir Purnomo mengatakan, berdasarkan survei internal yang dilakukan PKS terhadap sekitar 800 kadernya pada Desember lalu, nama Ridwan muncul menjadi yang teratas.

Ia mengalahkan nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, dan pengusaha Sandiaga Uno.

Menurut Syakir, hasil survei tersebut sudah mereka laporkan ke Dewan Pengurus Tingkat Pusat (DPTP) bersama dengan rekomendasi nama-nama dari kalangan internal, seperti Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan, Triwisaksana, Anis Matta, dan Selamat Nurdin.

"Kita mengajukan, nantinya DPTP-lah yang akan mengambil keputusan. Tetapi, tentunya yang kita rekomendasi adalah yang paling disukai (Ridwan Kamil)," ujar Syakir.

Saat ini, Gerindra memiliki 15 kursi di DPRD DKI, sedangkan PKS 11 kursi. Adapun syarat bagi parpol yang ingin mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah memiliki minimal 20 kursi di DPRD. Dengan demikian, koalisi Gerindra dan PKS sudah memenuhi persyaratan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com