Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Karakter Konsumen Grab di Asia Tenggara, Bagaimana dengan Indonesia?

Kompas.com - 28/01/2016, 17:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - CEO dan Co-founder Grab Anthony Than mengungkapkan alasannya kenapa mengembangkan aplikasi Grab di wilayah Asia Tenggara.

Dia mengatakan hal ini karena Anthony merasa lebih memahami pasar di wilayah ini.

"Kami sendiri memang hidup di Asia Tenggara. Antara Thailand, Indonesia, Singapore, pasarnya kami paham," ujar Anthony Than di The White Rabbit, Singapura. Kamis(28/1/2015).

Anthony juga mengatakan dekat dengan pemerintahan di negara-negara Asia Tenggara. Sehingga dia merasa pemilihan kawasan Asia Tenggara untuk mengembangkan perusahaan adalah tepat.

Dia mengatakan tiap-tiap negara memiliki karakteristik atau profil penumpang yang berbeda-beda. Contohnya, dia membandingkan karakteristik penumpang di Singapura dengan Indonesia.

Di Singapura, penumpang lebih mengutamakan kecepatan layanan. Hal itu yang terus dipenuhi oleh Grab di Singapura.

Berbeda dengan di Indonesia. Anthony mengatakan penumpang di Indonesia bukan hanya menginginkan kecepatan melainkan juga harga yang murah.

"Di Indonesia, orang khawatir dengan harga. Maka kita adakan GrabBike yang terjangkau," ujar Anthony.

Perbedaan perlakuan ini, kata Anthony, memiliki semangat yang sama. Sama-sama untuk memberikan transportasi yang bisa diakses oleh semua orang.

Meski tidak ingin mengeluarkan banyak uang, orang-orang masih bisa menggunakan aplikasi Grab.

Subsidi terhadap layanan Grab di Indonesia pun terus diberikan karena merupakan salah satu acara untuk menyediakan transportasi yang mudah didapat masyarakat.

"Semua negara memiliki masalah lokal yang berbeda-beda," ujar dia. (Baca: Ini Komentar Bos Besar Grab Terkait Go-Jek di Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com