Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangan Dingin Risma Tertibkan Lokalisasi Dolly, Bagaimana dengan Ahok?

Kompas.com - 13/02/2016, 09:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menertibkan kawasan prostitusi Kalijodo mengingatkan kita pada keberhasilan Wali Kota Surabaya menutup Dolly.

Pada Juni 2014, lokasi prostitusi terbesar se-Asia Tenggara itu resmi ditutup.

Bukan persoalan mudah menutup lokasi prostitusi yang sudah berusia 100 tahun itu. Berbagai penolakan disampaikan warga Dolly kepada Risma.

Namun, di balik gemerlap dunia seks di Dolly, Risma melihat banyaknya praktik penindasan dan perlakuan sewenang-wenang yang dilakukan pihak tertentu terhadap pekerja seks komersial (PSK) di sana.

Perlakuan sewenang-wenang yang dimaksud Risma adalah saat para PSK diikat dengan skema utang yang tidak masuk akal. Akibatnya, mereka terus dipaksa bekerja di sana.

Kemudian, dia juga menemukan sejumlah fakta sosial menyedihkan di lapangan. Misalnya, saat dia mendatangi salah satu PSK yang sudah berumur 60 tahun di suatu wisma lokasi prostitusi di Surabaya, Jawa Timur. Risma begitu terkejut mengetahui bahwa pelanggan PSK itu mulai dari anak SD atau SMP.

"Soal penyebaran penyakit, di lokasi prostitusi itu pasti. Saya tidak bicara surga neraka atau halal haram, tapi ada praktik penindasan di sana," kata Risma, medio 2014 lalu.

Hal inilah yang membangkitkan semangat Risma untuk membongkar Dolly.

Besarnya perputaran uang di Dolly

Tak jauh beda dengan Kalijodo yang dijadikan tempat perjudian, perputaran uang di Dolly juga terbilang besar. Lokasi prostitusi yang sudah beraktivitas sejak tahun 1960-an ini telah menjadi tumpuan hidup ribuan orang.

Layaknya kawasan red light district di Belanda, Dolly juga dikunjungi turis mancanegara. Menurut hitungan AFP, dalam sehari semalam, uang yang berputar di kawasan Dolly mencapai Rp 300 juta hingga Rp 500 juta (25.000 dollar AS-42.000 dollar AS).

Adapun para PSK mendapatkan penghasilan sebesar Rp 10 juta hingga Rp 13 juta per bulan (850 dollar AS-1.100 dollar AS).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com