Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasrat Artis Ingin Jadi Gubernur DKI dan Beratnya Tantangan yang Dihadapi

Kompas.com - 19/02/2016, 09:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama bakal calon gubernur DKI sudah bermunculan sejak akhir tahun 2015.

Beberapa nama yang muncul tergolong mengejutkan. Sebut saja Desy Ratnasari, Eko Patrio, Ahmad Dhani, hingga Farhat Abbas. Mereka bermanuver untuk menjadi bakal cagub DKI dan ingin meramaikan Pilkada DKI 2017.

Mereka percaya bahwa seniman bisa menjadi politisi dan memimpin dengan baik. Posisi yang mereka incar bukan jabatan main-main. Menjadi gubernur DKI berarti harus siap menghadapi peliknya masalah Ibu Kota.

Ahmad Dhani yang didukung PKB dan Gerindra, misalnya, sejak saat ini sudah mulai memikirkan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengentaskan kemacetan. Dhani mengatakan, kemacetan di jalan tol sangat membingungkan baginya.

Pasalnya, jalan tol seharusnya bebas hambatan karena masyarakat sudah membayar agar bisa masuk.

Dia mengaku punya gagasan bagaimana mengatasi kemacetan. Gagasan itu bisa direalisasikan kalau dirinya bisa jadi gubernur.

"Saya sebenarnya tidak harus jadi gubernur dulu. Tapi ini kan baru bakal calon ya, ini kesempatan sayalah untuk ngomong bagaimana Jakarta seharusnya," ujar Dhani di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (17/2/2016).

Namun, persoalan Jakarta bukan hanya macet. Macet hanyalah satu dari sekian banyak persoalan. Siapkah Dhani menghadapi itu?

Hanya manuver?

Timbul pernyataan bahwa pengusungan artis di Pilkada DKI hanyalah sebuah manuver. Menurut pengamat politik dari Cyrus Network, Hasan Nasbi, terpilihnya Ahmad Dhani hanya gimik PKB.

"Mungkin Ahmad Dhani ditarik bukan untuk meramaikan pilkada, tetapi hanya untuk meramaikan proses penjaringan yang dilakukan PKB saja, supaya jadi perhatian publik," ujar Hasan.

Hasan mendasarkan pernyataannya pada kejadian-kejadian sebelumnya ketika PKB mendukung Rhoma Irama dan Mahfud MD untuk jadi calon presiden RI.

"PKB-kan seperti ini juga sama Rhoma Irama, Mahfud MD, bahkan Jusuf Kalla, tapi akhirnya kan enggak juga," ujar dia.

Terkait kemungkinan itu, Dhani pasrah. Menurut dia, apa yang dia lakukan hanyalah menjalankan aspirasi kader yang menginginkan dia maju Pilkada DKI 2017. Dhani merasa diinginkan dan dibutuhkan.

Jika nasibnya sama dengan Rhoma Irama kelak, dia tak akan menyesal. "Kalau enggak jadi cagub, saya tetap terkenal kok," ujar dia.

Seriuskah parpol?

Namun, partai politik tampaknya cukup yakin dengan keputusan mereka mengajak selebriti menjadi bakal cagub.

Bagi PKB, dipilihnya Ahmad Dhani berlandaskan posisi Dhani sebagai dewan pembina. Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Hasbiallah Ilyas menyatakan optimistis untuk mengusung musisi Ahmad Dhani.

Jumlah kursi PKB di DPRD DKI hanya 6 kursi. Syarat minimal partai dapat mengusung calon adalah punya 22 kursi.

Hasbi berpendapat kecilnya jumlah kursi bukan berarti PKB otomatis kalah. Dia mengingatkan kondisi partai lain waktu Pilkada DKI 2012 lalu. "Gerindra tahun 2012 saja juga cuma 6 kursi tapi bisa usung Ahok," ujar Hasbi.

Partai Gerindra juga tampak serius melakukan penjaringan. Gerindra telah mengajak Ahmad Dhani untuk bergabung menjadi bakal cagub Gerindra. Ketua Tim Penjaringan Cagub Gerindra DKI, Syarif, mengatakan, Dhani merupakan sosok potensial.

"Mas Dhani itu lahir dari dua rahim, yaitu PKB dan Gerindra. Makanya kita tertarik memasukkan nama Mas Dhani," ujar Syarif.

Dhani sendiri mengapresiasi kedua partai tersebut karena mau mendukung musisi seperti dirinya menjadi cagub DKI.

"Saya menerima pinangan yang mengapresiasi saya saja. Perlu ditegaskan, PKB dan Partai Gerindra itu telah mengangkat harkat musisi. Saya, seorang musisi, dipercaya untuk menjadi DKI 1," ujar Dhani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com