Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Warga Kalijodo Akan Disambut Baik oleh Penghuni Rusun

Kompas.com - 23/02/2016, 13:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) akan jadi salah satu andalan bagi pemerintah untuk menyatukan warga relokasi dari Kalijodo, dengan warga Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur. Sebab taman RPTRA juga bermanfaat sebagai ruang pertemuan antar warga.

Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Jakarta Timur Husein Murad, saat ditanya apa langkah pemerintah untuk menyatukan warga Kalijodo yang punya latar belakang lingkungan sosial tempat hiburan malam. Menurut Husein, taman RPTRA adalah jawabannya.

"Ada RPTRA ini akan jadi sarana mempersatukan mereka. Mereka bisa bersama-sama olah raga, bisa pertemuan rutin RT RW, dan bisa kerja bakti," kata Husein, meninjau Rusunawa Pulogebang, Selasa (23/2/2016).

Selain itu, akan ada sosialisasi untuk warga Kalijodo. Tugas sosialisasi itu jadi bagian RT, RW, lurah, camat, dan Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Pulogebang. Agar, warga Kalijodo terlibat aktif pula dalam kegiatan masyarakat di rusun, seperti pengajian dan lainnya.

Husein mengatakan, tidak ada penolakan dari warga Rusunawa Pulogebang. Malah, warga sudah diberi penjelasan bahwa oleh RT-nya masing-masing.

"Enggak ada itu, di sini semua welcome, malah saudara-saudara di sini sudah siap menunggu," ujar Husein.

Ia pun meluruskan bahwa yang direlokasi adalah warga berkeluarga yang kebetulan tinggal di antara tempat hiburan di Kalijodo. Sehingga, bukan pekerja kafe atau pelaku utama di kafe hiburan.

"Sudah disampaikan, mereka itu adalah warga. Bukan pelakunya. Kebetulan mereka tinggal di sana," ujar Husein.

Husein mengatakan, di Rusunawa Pulogebang akan ditempati 86 kepala keluarga asal Kalijodo. Namun, yang baru mengambil kunci sampai dengan hari ini yakni 77 KK. Namun, sampai saat ini warga belum datang menempati.

Soal kesiapan, rusun ini menurutnya telah siap untuk ditempati. Tidak ada masalah pada fasilitasnya karena rusun tersebut merupakan bangunan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com