Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kalijodo yang Kini Mirip "Kota Mati"

Kompas.com - 26/02/2016, 07:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika pernah menonton film mengenai kota-kota yang sudah ditinggal penghuninya, kondisinya hampir mirip dengan kawasan Kalijodo kini, Kamis (25/2/2016).

Ketika masuk ke kawasan itu melalui ujung gang jalan Kepanduan 2, bangunan pertama di jalan itu sudah hancur. Kemudian, jalan lah terus ke dalam sampai melewati tiang pembatas wilayah Jakarta Barat dan Utara, kafe-kafe yang pernah berjaya selama puluhan tahun itu akan terlihat namun dalam kondisi yang suram, tak berpenghuni.

Ketika masuk ke gang-gang kecil di belakang kafe itu, akan langsung terlihat kafe-kafe lain yang pintunya dibiarkan terbuka.Tidak ada penerangan apa pun di semua kafe-kafe menjadikannya gelap gulita, sehingga terkadang menimbulkan efek menyeramkan. Saat masuk ke dalam kafe-kafe tersebut, akan terasa seperti memasuki rumah yang baru saja dirampok beberapa orang. Berantakan sekali.

Hal-hal yang biasa ditemukan di lantai dasar kafe adalah sisa-sisa botol minuman yang dibiarkan tergeletak begitu saja. Di salah satu kafe, bahkan terdapat sebuah boneka beruang pink yang sudah dicabik dan kapasnya dibiarkan bertebaran di mana-mana.

Kondisi berantakan semacam ini akan semakin terlihat saat naik ke lantai 2. Lantai tersebut merupakan tempat tinggal para pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di kafe itu. Di sana terdapat kamar berjumlah sekitar 8 bilik.

Di salah satu kafe, pakaian-pakaian para PSK berceceran di lantainya. Orang yang menginjakkan kaki di tempat itu pasti akan menginjak-injak pakaian mereka saking banyak dan berantakan.

Kondisinya benar-benar gelap. Dibutuhkan lampu senter agar bisa melihat jelas ke depan. Di dalam kamar mereka, alat kontrasepsi dengan satu merk yang sama bertebaran di mana-mana. Kasur dan lemari sudah tidak ada diduga sudah dijarah oleh warga.

Sementara itu, kondisi rumah-rumah warga juga tidak kalah sepinya. Pemerintah memberi tanda silang merah di rumah-rumah yang sudah tidak berpenghuni. Namun kebanyakan rumah-rumah itu dikunci oleh pemiliknya. Meski demikia, masih ada juga warga yang masih ada di sana sambil mengemasi barang.

Tersisa 8 keluarga

Data di posko relokasi warga Kalijodo di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menunjukkan, sampai sejauh ini, sudah ada 193 kepala keluarga pemilik rumah yang pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara.

Kepindahan mereka terjadi dalam lima hari terakhir, tepatnya pada 21-25 Februari 2016. Jumlah KK pemilik rumah di Kalijodo yang ada di Jakarta Utara tercatat mencapai 201 KK, yang terdiri atas 665 jiwa.

Jika mengacu pada data tersebut, artinya, hanya tinggal delapan KK pemilik rumah yang belum pindah. Lurah Pejagalan Maskur optimistis, dalam beberapa hari ini, pihaknya mampu meyakinkan warga untuk pindah.

"Kami targetkan, sebelum hari H, semua warga sudah direlokasi," kata Maskur di posko relokasi.

Penertiban Kalijodo memang tinggal menghitung hari. Senin mendatang. kawasan tersebut akan dibongkar dan akan dikembalikan ke peruntukannya semula, yaitu sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Kompas TV Wilayah Kalijodo Mulai Tak Berpenghuni
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com