Sejak awal, Maryamah memilih untuk membantu pemerintah dan kepolisian melakukan sosialisasi menjelang penertiban Kalijodo. Maryamah bercerita, awalnya ada penolakan dari warga.
"Karena apa? Itu karena kami di sini bukan setahun dua tahun, loh. Semua sangat mendadak. Jadi, wajarlah kaget semuanya," kata Maryamah di Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis (24/2/2016).
Namun, ia sadar diri. Dia dan warganya memang harus pindah demi kelancaran program pemerintah.
Dalam hati kecil, Maryamah bisa merasakan tidak ada satu pun warganya yang mau pindah dari Kalijodo. Semua merasa berat hati.
"Namun, kami warga kecil, ikuti saja. Yang bisa saya lakukan untuk membujuk warga itu cuma dengan nasihat. Saya bilang ke mereka, rezeki itu bukan hanya ada di tempat ini. Di mana pun pasti ada rezeki," ujar Maryamah.
Maryamah mencoba meyakinkan warganya bahwa mereka pasti tetap bisa menafkahi diri sendiri dan keluarga, meski tidak lagi tinggal di Kalijodo. Maryamah merasa nasihatnya berhasil, sebab semua warga Kalijodo di bagian Jakarta Barat bersedia pindah ke rusun atau pulang kampung.
Sekretaris Pemerintah Kota Jakarta Barat, Asril Marzuki, mengatakan, sebagian besar warga Kalijodo di wilayah Jakarta Barat sudah pindah ke rusun. Ada 86 kepala keluarga yang mendaftar. Dari jumlah tersebut, tinggal 16 kepala keluarga yang masih menunggu proses administrasi selesai dan pindah ke rusun.
"Jadi, sebagian besar sudah dapat rusun," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.