Langkah ini dilakukan terkait kelanjutan penyelidikan temuan gulungan bungkus kabel yang menghambat saluran air.
Sebelum masuk ke gorong-gorong, Kasubdit III Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Adi Vivid memberi penjelasan kepada anak buahnya.
"Tugas Anda adalah mencari suatu barang yang seharusnya tidak ada di dalam situ. Seperti gergaji, head lamp, linggis, atau baju," kata Adi memberi arahan.
Ia pun mengimbau petugas PLN dan Telkom untuk tidak langsung mengambil barang-barang ganjil tersebut.
Nantinya kepolisian yang akan mengambil barang-barang mencurigakan tersebut. Sementara petugas dari PLN dan Telkom bertugas mengidentifikasi kabel.
"PLN dan Telkom potong kabelnya, apakah kabel itu layak dipotong atau tidak. Sekaligus mengambil sampelnya," ujar Adi.
Ada yang terlihat santai, ada pula yang terlihat tegang. Para petugas pun telah menggunakan peralatan lengkap.
Petugas kepolisian terlihat mengenakan peralatan paling lengkap dibanding lainnya. Seperti pelampung berwarna merah, sarung tangan kuning, masker, helm bersenter, sepatu bot, serta celana khusus.
Sementara petugas Telkom dan Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat hanya mengenakan pelampung dan sepatu bot.
"Jalan berjejer, beriringan, dan sapu gorong-gorong. Bagaimana, kalau tidak ada pertanyaan kita langsung ke gorong-gorong," kata Adi dilanjutkan doa bersama sebelum memasuki gorong-gorong.
Satu persatu petugas memasuki gorong-gorong. Para petugas yang tidak masuk gorong-gorong terlihat menyemangati rekannya.
"Santai aja. Berdoa dulu," kata seorang petugas.
Rencananya mereka akan menyusuri gorong-gorong arah Medan Merdeka Barat dan Tanah Abang.
Tak ada alat bantu pernapasan seperti tabung oksigen yang menemani mereka menyusuri gorong-gorong yang gelap dan minim sirkulasi udara tersebut.
Adapun sepuluh petugas yang masuk gorong-gorong terdiri dari empat petugas dari kepolisian, dua petugas PLN, dua orang petugas Telkom, dan dua orang petugas Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.