Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Sopir di Kompleks Parlemen Berakhir, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Kompas.com - 22/03/2016, 17:14 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa dari Paguyuban Pengemudi Angkatan Darat (PPAD) di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2016), berakhir lebih kurang pukul 15.20 WIB.

Arus lalu lintas di kawasan tersebut pun berangsur normal setelah unjuk rasa itu berakhir. (Baca: DPR Akan Panggil Menhub dan Menkominfo soal Polemik Taksi "Online")

Pantauan Kompas.com, pada pukul 16.00 WIB, arus lalu lintas di depan Kompleks Parlemen berangsur normal. Laju kendaraan dari arah Senayan menuju arah Slipi terpantau ramai lancar.

Massa dari PPAD yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Kompleks Parlemen itu membubarkan diri, kemudian menuju Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Namun, ada sebagian dari sopir taksi yang memutuskan pulang dan tidak melanjutkan aksinya tersebut.

Humas PPAD, Miskun, mengimbau mereka agar tetap berada di Kompleks Parlemen atau pulang.

"Bapak-bapak mohon jangan bergerak dulu ke Kominfo. Tim negosiator sedang negosiasi di sana. Nanti kalau kita ke sana akan macet sekali dan ada rombongan Go-Jek di sana mau memprovokasi," ujar Miskun di depan Gedung DPR/MPR RI, Selasa (22/3/2016).

Namun, imbauan ini tidak didengarkan para sopir angkutan umum itu. (Baca: Tidak Puas soal Transportasi "Online", Sopir Taksi di Kawasan DPR Bergerak ke Kemenkominfo)

Rombongan sopir taksi serta bajaj sebagian mulai meninggalkan Kompleks Parlemen untuk menuju kantor Kemenkominfo.

Tampak sejumlah anggota polisi mengawal rombongan sopir tersebut menuju kantor Kemenkominfo.

PPAD bersama Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) akan mengajukan tuntutan tentang keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi.

Para sopir juga meminta Kemenkominfo untuk membekukan operasi perusahaan angkutan yang menggunakan kendaraan berpelat hitam, seperti Uber dan Grab.

Unjuk rasa hari ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.30 WIB dengan perkiraan jumlah pendemo sebanyak 8.000 orang.

Aksi tersebut berpusat di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.

Kompas TV Polisi Minta Ojek "Online" Jauhi Demo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com