Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Choky Sitohang Dibobol di Sebuah Mal di Cilandak

Kompas.com - 31/03/2016, 17:36 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presenter Choky Sitohang menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor terkait kasus pembobolan mobilnya di sebuah mal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2016).

Peristiwa pembobolan itu terjadi pada Kamis (24/3/2016), tetapi Choky baru melaporkannya ke polisi pada Senin (28/3/2016) lalu.

Choky mengatakan, dirinya dimintai keterangan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya selama sekitar satu jam. Menurut Choky, pertanyaan penyidik terfokus pada kronologi kejadian.

"Sekitar 13 pertanyaan. Seputar bagaimana terjadinya pembobolan mobil saya di sebuah mal di Cilandak," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (31/3/2016).

Choky mengaku, ia saat itu baru selesai beraktivitas dari sebuah tempat fitness dan hendak mengisi acara di stasiun televisi, di Jalan Pierre Tendean, Jakarta Selatan.

Ia mulanya tidak menyadari bahwa mobil SUV-nya yang berwarna hitam telah dibobol maling. Choky baru sadar ada barang di mobilnya yang hilang saat meminta asistennya mengambil tas di dalam mobil di tempat parkir studio stasiun televisi di Jalan Pierre Tendean, Jakarta Selatan.

"Saya masuk tempat parkir mal itu sekitar pukul 15.30 WIB untuk olahraga. Pada saat keluar mal pukul 17.20, saya belum sadar tas hilang. Saya baru sadar pas sudah sampai di Tendean pukul 18.30 WIB, setelah asisten saya mengambil tas," ujarnya.

Choky menuturkan, saat meninggalkan tempat parkir, ia sangat yakin bahwa mobilnya terkunci. Ia pun heran bagaimana pelaku bisa masuk mobilnya tanpa melakukan perusakan.

"Tidak ada yang dirusak. Mobil saya aman semua bagiannya," ungkapnya.

Choky pun menuturkan, di tempat parkir mal tersebut tidak ada kamera closed-circuit television (CCTV). Ia pun sangat menyayangkan pihak manajemen mal yang menolak bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

"Basement tempat parkir A-4 tidak ada (kamera) CCTV. Saya sudah nanya petugas parkir dan tidak ada yang mengetahui. Pertanggungjawaban dari mal tidak ada, hanya meminta maaf," tuturnya.

Adapun barang-barang miliknya yang hilang antara lain uang tunai Rp 4 juta dan dompet warna coklat merek Massimo Duty yang berisi kartu ATM. Barang-barang tersebut disimpan di dalam ransel warna loreng merek Tumi.

Kompas TV Pelaku Pencurian Menembak Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com